BATAM: Kemauan politik Pemerintah dinilai mantan Ketua Otorita Batam
periode 1976-1978 JB Sumarlin sangat penting menentukan arah
pengembangan kawasan FTZ (free trade zone) Batam kedepannya.
Saat ini ia menilai meski Kota Batam sudah lebih maju namun belum mencapai cita-cita awal Pulau Batam menjadi Kota Hi-Tech.
"Yang penting adalah kemauan politik Pemerintah yang konkret dan
didukung Pemerintah Daerah untuk memajukan FTZ Batam," ujarnya.
Menurutnya, saat ini masih ada kecenderungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang terkadang belum sinergis.
Sumarlin juga menyeoroti belum adanya sinergi yang kuat antara
Pemerintah Kota Batam dan BP Batam padahal untuk mendukung fasilitas
industri dibutuhkan sinergi kedua instansi itu.
"Saya melihat belum ada sinergi antara pemkot dan BP Batam," tambahnya.
Untuk mengembangkan Batam yang saat ini lahannya semakin menipis,
Batam harus dikembangkan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di
Singapura. Jika Kota Batam ingin bersaing dengan Singapura tidak kuat
karena kemajuan teknologi.
"Harus saling mengisi, kalau bersaing tidak kuat kita, jadi saling
mengisi. Nanti pulau-pulau yang lain bisa berkembang, kemajuan teknologi
Singapura harus dimanfaatkan untuk pulau-pulau hinterland," tambahnya.
Ia menambahkan pemerintah juga harus membangun infrastruktur primer di
Kota Batam. Tetapi jika pemerintah tidak mampu membiayai proyek
infrastruktur, harus ada partisipasi dengan pihak swasta.
"Infrastruktur pokok harus dibangun, yang penting ada sinergi, dan juga
harus ada partisipasi dengan swasta, kita bisa memanfaatkan dunia
usaha. Ini butuh komitmen yang jelas," sambungnya. (sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar