Info Barelang
Jumat, 13 April 2012
BP Akui Sering Ubah Masterplan
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam, Mustofa Widjaja mengaku masterplan penanganan banjir sudah ada. Hanya saja, setiap lima tahun dilakukan perubahan. Ke depan, menurutnya, untuk mengatasi masalah banjir perlu sistem drainase se-Pulau Batam.
Hal itu dikatakan Mustofa Widjaja di Gedung Poltek Batam, Kamis (12/4). ”Itu semua harus terintegrasi. Semua pihak harus bersama-sama. Maka, ini kita akan buat studi untuk drainase. Namanya, sistem drainase se-Pulau Batam,” kata Mustofa Widjaja menanggapi tudingan BP biang banjir di Batam.
Saat ditanya mengapa masterplan diubah-ubah, Mustofa Widjaja mengaku masterplan itu bukan sesuatu yang baku. Karena itu, mereka melakukan perubahan.
”Master plan bukan sesuatu yang mati. Pada umumnya, dibuat seperti itu, per lima tahun. Dengan pertimbangan anggaran juga,” elaknya.
Terkait masterplan banjir yang diakui Dinas PU Batam, belum pernah diterima, Mustofa mengaku akan mengecek.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPRD Batam, Irwansyah, jika memang masterplan penanganan banjir sudah jelas, pihaknya akan mendukung lewat anggaran. Bahkan, sebelumnya Irwansyah mengaku kalau mereka merencanakan anggaran Rp100 miliar.
”Kita sudah bicara dengan pimpinan untuk meminjam ke bank. Tapi kalau tidak bisa mengatasi banjir, kita tidak bisa menyetujui. Kalau bisa mengatasi banjir, kita berani menganggarkan di APBD Rp100 miliar,” cetusnya.
Dia menyebut, rekomendasi dinas PU banyak tapi diabaikan BP Batam dalam pengalokasian lahan. Di mana pengalokasian lahan, menyebabkan banjir.
”Ini akan kita ingin bawa ke rapat pimpinan. Mengundang Kepala BP dan Wali Kota,” cetusnya.
Sementara, Kadis PU Batam, Yumasnur mengatakan, berapa miliar pun dana diberikan ke Dinas PU, tidak akan menyelesaikan banjir, jika alokasi lahan drainasi tidak jelas. Harusnya, site plan BP saat mengalokasikan lahan, harus jelas dan tegas untuk drainase. (martua)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar