Sekitar 500 karyawan outsourching (kontrakan) PT Raja Labora
Panbil (RLP) yang kerja di PT Varta jalan Gaharu Lot 23 Batamindo unjuk
rasa di depan perusahaan pagi ini. Karyawan menanyakan kejelasan nasib
mereka yang diberhentikan secara sepihak oleh manajemen perusahaan.
Menurut Yuli salah satu karyawan, aksi unjuk rasa ini bermula dari pemutusan kontrakan kepada lima karyawan subcorn di Varta (PT RPL). Tidak terima dengan pemutusan sepihak itu, karyawan lainnya sejak Jumat (14/4) mereka melakukan aksi mogok kerja dengan tuntutan agar kelima karyawan itu kembali ditarik.
“Di papan pengumuman, kelima kawan kami ini masih ada nama sebagai karyawan, jadi kami sepakat mogok kerja,” ujar wanita muda itu.
Namun Senin (16/4) pagi ini PT RPL mengeluarkan statement bahwa semua karyawan yang mogok kerja akan diputuskan kontrakannya.
“Jadi kawan-kawan nggak terima dan ngamuk. Kami unjuk rasa,” kata Leo karyawan lainnya. (eja)
Menurut Yuli salah satu karyawan, aksi unjuk rasa ini bermula dari pemutusan kontrakan kepada lima karyawan subcorn di Varta (PT RPL). Tidak terima dengan pemutusan sepihak itu, karyawan lainnya sejak Jumat (14/4) mereka melakukan aksi mogok kerja dengan tuntutan agar kelima karyawan itu kembali ditarik.
“Di papan pengumuman, kelima kawan kami ini masih ada nama sebagai karyawan, jadi kami sepakat mogok kerja,” ujar wanita muda itu.
Namun Senin (16/4) pagi ini PT RPL mengeluarkan statement bahwa semua karyawan yang mogok kerja akan diputuskan kontrakannya.
“Jadi kawan-kawan nggak terima dan ngamuk. Kami unjuk rasa,” kata Leo karyawan lainnya. (eja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar