Setelah kecewa karena air PT Adhya Tirta Batam (ATB) tak mengalir
antara 6-8 jam, Minggu (22/4) lalu, kemarin warga kembali dibikin kesal
lantaran air yang mulai mengalir dari kran rumah mereka berwarna kuning
kecokelatan alias keruh.
Faiza, warga Legenda Bali, Batam Centre mengaku kaget ketika membuka kran di rumahnya, ternyata air yang mengalir sangat keruh.
”Seperti air rawa. Kami tak berani langsung mengonsumsinya,” kata ibu dua anak ini kepada Batam Pos, kemarin.
Menurut Faiza, biasanya begitu kran dibuka air memang keruh. Namun, kekeruhan itu lambat laun menghilang. ”Kalau yang biasa itu kami maklum karena memang kaporit,” katanya.
Namun, kata dia, kekeruhan air kemarin bertahan lama. Meski sudah dibiarkan dan ditunggu cukup lama, tapi air yang keluar tetap keruh. Hal yang sama diungkapkan oleh Adi Saputro, warga Perumahan Family Dream Batubesar, Nongsa.
Menurut dia, sudah seminggu air yang mengalir di rumahnya keruh. ”Kalau diendapkan malah ada lapisan lumpurnya,” ujarnya.
Menanggapi keluhan warga ini, Corporate Communication Manajer PT ATB Enriqo Moreno menyatakan, air keruh itu sebagai dampak pengerjaan proyek perbaikan pipa. ”Pipa yang dikerjakan itu bukan pipa kecil, tapi pipa berdiameter besar, yakni 8 meter,” katanya.
Enriqo menegaskan, hal itu hanya berlangsung sesaat.
”Krannya jangan dibuka-tutup buka-tutup terus. Dibuka saja. Nanti juga akan jernih lagi. Tidak akan lama,” ujarnya. ***
Faiza, warga Legenda Bali, Batam Centre mengaku kaget ketika membuka kran di rumahnya, ternyata air yang mengalir sangat keruh.
”Seperti air rawa. Kami tak berani langsung mengonsumsinya,” kata ibu dua anak ini kepada Batam Pos, kemarin.
Menurut Faiza, biasanya begitu kran dibuka air memang keruh. Namun, kekeruhan itu lambat laun menghilang. ”Kalau yang biasa itu kami maklum karena memang kaporit,” katanya.
Namun, kata dia, kekeruhan air kemarin bertahan lama. Meski sudah dibiarkan dan ditunggu cukup lama, tapi air yang keluar tetap keruh. Hal yang sama diungkapkan oleh Adi Saputro, warga Perumahan Family Dream Batubesar, Nongsa.
Menurut dia, sudah seminggu air yang mengalir di rumahnya keruh. ”Kalau diendapkan malah ada lapisan lumpurnya,” ujarnya.
Menanggapi keluhan warga ini, Corporate Communication Manajer PT ATB Enriqo Moreno menyatakan, air keruh itu sebagai dampak pengerjaan proyek perbaikan pipa. ”Pipa yang dikerjakan itu bukan pipa kecil, tapi pipa berdiameter besar, yakni 8 meter,” katanya.
Enriqo menegaskan, hal itu hanya berlangsung sesaat.
”Krannya jangan dibuka-tutup buka-tutup terus. Dibuka saja. Nanti juga akan jernih lagi. Tidak akan lama,” ujarnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar