Oleh adminkepri
on Apr 4th, 2012 (sumber Bisnis Kepri)
IR Cahya, Ketua Apindo Kepri mengungkapkan iklim investasi di Batam belum mengalami perkembangan yang berarti.
“Kalau bisa dibilang, kondisi investasi di Batam bahkan hampir dalam titik nadir,” ujarnya, Rabu 4 April 2012.
Dimana secara diam-diam tidak sedikit dari para investor asing saat ini sudah berpikir untuk merelokasi industrinya ke luar dari Batam.
Kondisi itu menurutnya terjadi karena BP Batam selaku otoritas terdepan dalam pengelolaan investasi di kawasan tersebut sampai sekarang belum memiliki kinerja optimal.
Dalam mengelola Batam sebagai kawasan tujuan investasi, BP Batam seharusnya tidak hanya melakukan promosi atau pengurusan perizinan saja.
Namun harus juga bertugas melakukan pembinaan dan membantu hambatan-hambatan yang dialami investasi asing yang beroperasi di daerah itu.
“Bukan harus promosi investasi terus ke luar negeri, tapi dengan menjaga secara baik PMA yang sudah ada, itu sudah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan investasi,” jelasnya.
Bila para investor merasa nyaman beroperasi di Batam, maka dengan sendirinya mereka akan ikut mempromosikan daerah itu sebagai kawasan tujuan investasi ke para investor lain di negara asalnya atau dalam jaringan bisnisnya.
“Jangan sampai pengusaha berpikir bahwa perkembangan investasi di Batam ini seperti auto pilot atau berjalan sendiri,” ujarnya.
Mengingat kawasan Batam sendiri sebenarnya sudah memiliki kelebihan secara geografis yakni berada di posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan dunia.
Sehingga tanpa ada suatu badan yang khusus mengelola investasi sekalipun Batam memang menjadi salah satu daerah pilihan tujuan investasi asing.
Karena itu dia berharap agar BP Batam dalam waktu singkat mampu memperbaiki kinerjanya dalam mengelola investasi yang sudah ada di kawasan tersebut.
Selain itu, BP Batam juga diharapkannya mampu memberikan kepastian hukum dan jaminan keamanan kepada para investor karena hanya dengan upaya-upaya itu dia meyakini daerah ini mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga dua digit.(K59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar