Tribun Batam - Selasa, 17 April 2012
Laporan Tribunnews Batam, Kartika Kwartya
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan datang ke Batam pada 27 April mendatang. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan kunjungan ini mungkin terkait dengan rencana peresmian rumah susun sewa milik PT Jamsostek yang berlokasi di Kabil. Selain rusun, Presiden juga sekaligus meresmikan proyek dan kegiatan PT Jamsostek secara nasional.
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan datang ke Batam pada 27 April mendatang. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan kunjungan ini mungkin terkait dengan rencana peresmian rumah susun sewa milik PT Jamsostek yang berlokasi di Kabil. Selain rusun, Presiden juga sekaligus meresmikan proyek dan kegiatan PT Jamsostek secara nasional.
"Sejauh ini belum ada informasi tertulis dari
luar ke daerah tentang kunjungan ini. Baik dari istana maupun dari pihak
lain. Hanya Kadisnaker diundang Kementerian untuk ikuti rapat tentang
persiapan kunjungan Presiden ini. Belum ada penjelasan lebih lanjut
tentang itu," kata Dahlan di Nongsa, Selasa (17/4/2012).
Kepala Bidang Pemasaran PT Jamsostek (Persero) Batam I, Surya Rizal belum berani berkomentar terkait rencana tersebut. Karena menurutnya masih terjadi tarik ulur, belum ada kepastian.
Untuk diketahui, PT Jamsostek (Persero) memiliki tiga lokasi rusun di Kota Batam. Pertama di Batuampar sebanyak enam twin blok, kemudian di Mukakuning satu twin blok. Sementara yang akan diresmikan di Kabil berjumlah 10 twin blok. Masing-masing blok terdiri dari 100 kamar yang diisi empat orang tiap unitnya.
"Jadi kalau yang di Kabil itu bisa menampung 4000 penghuni," kata Surya.
Adapun besaran biaya sewanya yaitu berkisar Rp 100-120 ribu per orang per bulan, tergantung dari tingkatan lantai unit rumah yang ditempati. Sementara fasilitas yang diberikan semuanya sama.
Menurut Surya, saat ini terdapat 183.000 anggota aktif PT Jamsostek Batam I. Sedangkan Batam II terdapat sekitar 48.000 anggota Jamsostek.
Pesan Wako ke Presiden
Wali Kota Batam rencananya akan kembali ingatkan Presiden tentang permintaannya yang pernah disampaikan dalam kunjungan Presiden ke Bintan beberapa waktu lalu. Yaitu mengenai masalah pertanahan yang seharusnya sudah diserahkan sepenuhnya menjadi kewenangan daerah.
"Otonomi sudah berjalan baik. Tapi belum seluruhnya diserahkan. Salah satunya pertanahan. Seharusnya otonomikan semua, di luar lima hal. Saya sudah sampaikan melalui Gubernur waktu kunjungan Presiden ke Bintan," kata Dahlan.
Ia akui, masalah lahan ini sangat mengganggu. Karena lahan di Batam sudah habis. Sementara permintaan investasi terus masuk. Termasuk soal kejelasan lahan di Rempang Galang.
Kepala Bidang Pemasaran PT Jamsostek (Persero) Batam I, Surya Rizal belum berani berkomentar terkait rencana tersebut. Karena menurutnya masih terjadi tarik ulur, belum ada kepastian.
Untuk diketahui, PT Jamsostek (Persero) memiliki tiga lokasi rusun di Kota Batam. Pertama di Batuampar sebanyak enam twin blok, kemudian di Mukakuning satu twin blok. Sementara yang akan diresmikan di Kabil berjumlah 10 twin blok. Masing-masing blok terdiri dari 100 kamar yang diisi empat orang tiap unitnya.
"Jadi kalau yang di Kabil itu bisa menampung 4000 penghuni," kata Surya.
Adapun besaran biaya sewanya yaitu berkisar Rp 100-120 ribu per orang per bulan, tergantung dari tingkatan lantai unit rumah yang ditempati. Sementara fasilitas yang diberikan semuanya sama.
Menurut Surya, saat ini terdapat 183.000 anggota aktif PT Jamsostek Batam I. Sedangkan Batam II terdapat sekitar 48.000 anggota Jamsostek.
Pesan Wako ke Presiden
Wali Kota Batam rencananya akan kembali ingatkan Presiden tentang permintaannya yang pernah disampaikan dalam kunjungan Presiden ke Bintan beberapa waktu lalu. Yaitu mengenai masalah pertanahan yang seharusnya sudah diserahkan sepenuhnya menjadi kewenangan daerah.
"Otonomi sudah berjalan baik. Tapi belum seluruhnya diserahkan. Salah satunya pertanahan. Seharusnya otonomikan semua, di luar lima hal. Saya sudah sampaikan melalui Gubernur waktu kunjungan Presiden ke Bintan," kata Dahlan.
Ia akui, masalah lahan ini sangat mengganggu. Karena lahan di Batam sudah habis. Sementara permintaan investasi terus masuk. Termasuk soal kejelasan lahan di Rempang Galang.
Editor : dedy suwadha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar