Oleh adminkepri
on Apr 3rd, 2012(sumber Bisnis Kepri)
Dwi Djoko Wiwoho, Direktur PTSP dan Humas Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mengungkapkan ketertarikan pengusaha asal Prancis yang tergabung dalam FCCS tersebut disampaikan dengan meminta manajemen Kabil Industrial Estate untuk mengundang BP Batam sebagai pengelola kawasan FTZ Batam untuk mempaparkan peluang investasi di Batam.
“Singapura bersama Kadin Prancis yang ada di Singapura meminta Kabil Industrial Estate untuk menjelaskan tentang Batam. KIE meminta kami untuk mempresentasikan Batam di kantor Kadin Prancis,” ujarnya, Selasa 3 April.
Dalam pertemuan di Singapura tersebut, kata dia, mayoritas perusahaan supporting offshore telah menyatakan tertarik untuk membuka perusahaan bidang itu di Batam.
Setidaknya 20 pengusaha berencana mengunjungi Batam secara langsung pada Juni mendatang setelah mendapatkan pemaparan dari BP Batam hari ini.
“Mereka menanyakan soal FTZ Batam, melihat peluang yang masih available di Kabil, kami juga jelaskan perbandingan upah pekerja dengan Cina. Mereka tanya minimun investment asing di Batam yang sebesar US$1 juta, ada tida tax holiday. Rencananya bulan Juni mereka akan ke Batam,” jelasnya.
Saat ini, menurut Dwi Djoko, peluang usaha di bidang supporting offshore masih besar meski lahan sudah semakin minim.
Peluang ini, tambah dia, masih bisa tumbuh karena masih ada ketersedian untuk di kawasan Kabil.
“Peluanganya masih besar, seperti Mcdermott yang besar saja tidak tutup-tutup. Kabar terakhir perusahaan Bradershaw juga mendapatkan order besar dari Australia, mereka membutuhkan lahan 50 ha untuk pembuatan pipa,” kata dia.
Meski fokus ke bidang supporting offshore, dalam forum itu, tambah dia, juga sempat membicarakan peluang investasi di bidang lain termasuk bidang manufaktur elektronik.
Koneksi dengan FCCS yang berkantor di Orchard Road, ia akui, bahwa perwakilan Kabil Industrial Estate juga berada di Singapura, sehingga FCCS menghubungi pihak KIE untuk mengundang BP Batam.(K17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar