Maret 28, 2014 ( sumber : Tanjung Pinang Pos )
Batam – Menjelang kegiatan latihan bersama (Latma) militer di Natuna-Anambas, memberikan efek positif untuk Batam. Duta besar dan konsul negara peserta Latma melakukan komunikasi terkait peluang investasi di Kepri. Setelah Konsul Amerika Serikat, Konsul India juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi.
Kepala BPM dan Promosi Daerah Kepri Jon Arizal menyebutkan, saat ini ada 16 perusahaan India di Batam. “Ke depan, investasi asal India akan lebih meningkat. Selama ini, investor India juga tidak mengalami keluhan di Batam,” ungkap Jon usai bertemu Konsul India, Kamis (29/3).Menurut Jon, sesuai janji Konsul India, Basir Ahmed, ia akan membawa 20 investor India ke Batam dan Bintan, Juni atau Juli 2014 nanti.
“Para investor itu akan dipertemukan dengan pihak-pihak terkait termasuk gubernur dan pedagang di Batam,” ujar dia.Secara khusus, Jon berharap, Latma ini akan memberikan rangsangan untuk negara asing melihat potensi ivestasi Kepri.
“Karena dubes-dubes dan konsul negara asing datang, juga mereka bisa melihat potensi investasi di Batam dan Kepri,” imbuhnya.
Diakuinya, saat ini penanaman modal di Kepri tahun 2013 sebanyak 146 perusahaan. Peningkatannya sekitar 46 persen dibanding tahun 2012.
Diakuinya, saat ini penanaman modal di Kepri tahun 2013 sebanyak 146 perusahaan. Peningkatannya sekitar 46 persen dibanding tahun 2012.
“Tapi nilai tidak begitu signifikan naik. Tugas kita, bagaimana meningkatkan di tahun 2014 ini,” ujar Jon.Sementara Konsul India, Basir Ahmed, mengungkapkan mereka juga akan mengunjungi Pemko, BP Batam dan Kadin. Ke depan, kerja sama ekonomi India dan Kepri akan ditingkatkan.
“Kita sudah diskusi dengan kepala BKM untuk kerja sama perdagangan. Jon juga sudah menyatakan, kalau kerja sama jadi, maka akan dibantu untuk investasi dari India,” imbuhnya. Di tempat berbeda, Deputi Konsul Amerika Serikat, Trevor R Olson melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja. Pada kesempatan itu, Mustofa meminta dukungan penuh dari pemerintah Amerika Serikat, melalui konsulnya untuk mendorong pengusaha masuk Batam.
“Harapan kita, investasi AS akan meningkat dan Kedubes mereka di Indonesia memfasilitasi promosi Batam sebagai kawasan FTZ,” harap Mustofa.(MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar