BATAM,METRO: Konsulat Amerika Serikat di Jakarta dan Medan, berkunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (27/3).
Kunjungan tersebut diterima langsung Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja bersama Anggota Deputi Bidang Pengendalian Asroni Harahap, dan sejumlah pejabat BP Batam di ruang pertemuan Kepala BP Batam, Batam Centre, Batam.
Kunjungan tersebut diterima langsung Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja bersama Anggota Deputi Bidang Pengendalian Asroni Harahap, dan sejumlah pejabat BP Batam di ruang pertemuan Kepala BP Batam, Batam Centre, Batam.
Dari rilis yang diberikan oleh Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Mustofa Widjaja mengapresiasi kedatangan delegasi Amerika ke Batam.
Karena sudah memperhatikan Batam sebagai salah satu tujuan investasi, bagi para pengusaha di Amerika Serikat.
Ia juga menyampaikan, sebelum Batam berkembang saperti sekarang, investor pertama yang masuk ke Batam, adalah perusahaan Mc Dermott yang bergerak di bidang jasa pembuatan konstruksi untuk pengeboran minyak lepas pantai (oil and gas supporting) yang berasal dari Amerika Serikat pada 1969.
Ia juga menyampaikan, sebelum Batam berkembang saperti sekarang, investor pertama yang masuk ke Batam, adalah perusahaan Mc Dermott yang bergerak di bidang jasa pembuatan konstruksi untuk pengeboran minyak lepas pantai (oil and gas supporting) yang berasal dari Amerika Serikat pada 1969.
Dijelaskan juga maksud kedatangan konsulat tersebut, untuk mendapatkan berbagai informasi terbaru mengenai perkembangan di Batam.
Khususnya di bidang ekonomi, karena informasi tersebut akan diberikan kepada para pengusaha yang berada di Amerika Serikat agar dapat berinvestasi di Batam.
Philip Nervig, datang ke Batam bersama Trevor Olson (Ekonomic Officer/APP Medan) dan Rachma Jaurinata (Economic Staff/APP Medan).
Dalam pertemuan tersebut juga membahas, perkembangan Batam ke depan sebagai kawasan industri di wilayah Asia Tenggara.
Saat ini para pesaing kawasan sejenis sudah banyak yang berkembang, seperti Singapura, Johor Malaysia, Vietnam, Filipina dan negara-negara lainnya, yang sudah menerapkan beberapa konsep pengembangan di berbagai bidang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di negaranya masing-masing.
Saat ini para pesaing kawasan sejenis sudah banyak yang berkembang, seperti Singapura, Johor Malaysia, Vietnam, Filipina dan negara-negara lainnya, yang sudah menerapkan beberapa konsep pengembangan di berbagai bidang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di negaranya masing-masing.
Mustofa Widjaja, mengatakan sebagai salah satu pengembang kawasan industri dan perdagangan bebas di wilayah Indonesia bagian utara, BP Batam harus menyiasati berbagai permasalahan yang akan terjadi. Salah satunya pembangunan dengan mengacu pada Road Map BP Batam melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM, intensifikasi dan pemanfaatan lahan, serta pemasaran dan promosi terfokus. (ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar