Jumat, 04 April 2014 ( sumber : kepri Antara News )
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar Forum Bakohumas di Emerald Ballroom, Hotel Redtop, Jakarta, Kamis, untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho dalam siaran pers yang disampaikan pada Antara mengatakan acara tersebut diikuti anggota humas pemerintah dan lembaga pusat/daerah mengusung tema kesiapan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dalam menyongsong ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Peserta yang hadir berasal dari Lembaga Sandi Negara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Kementerian Perhubungan, Dinas Penerangan TNI AL, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Makamah Agung, Kementerian Sosial, Badan Intelijen Negara.
BNP2TKI, Kementerian Pekerjaan Umum, LIPI, Ditjen LKP, BPK RI, Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau), Kemenpora, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DPD RI, BPPT, Kemnakertrans, Kementerian Kesehatan, Kantor Penghubung Provinsi Kepri, Kemendikbud, RRI.
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendagri, BPKP, Kejaksaan Agung RI, Kemenpera, BPN, BKPM, Pusat Datin Kelautan Perikanan, Dewan Nasional Kesejahteraan Sosial, MPR RI, Kemenkumham, LAN, Ombudsman RI, Mabes POLRI, Kemen PAN, Komisi Yudisial, dan Setjen Wantanas.
"Kami ingin menumbuhkan inisiasi aksi bersama anggota Humas Pemerintah akan pentingnya koordinasi yang terintegrasi dan adanya sinergi diseminasi informasi publik strategis. Tujuannya mendapatkan kepercayaan dan legitimasi publik atas kinerja pemerintah," kata dia.
Forum Bakohumas BP Batam juga merupakan sarana publikasi mengenai potensi dan perkembangan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas saat ini, serta kesiapannya menghadapi AEC 2015 kepada peserta Bakohumas Pusat di Jakarta.
Melalui forum tersebut, Djoko berharap akan terdapat pertukaran informasi dan pengetahuan bagi Humas Pemerintah.
BP Batam, pada acara tersebut, memaparkan 2 hal yang sedang dikembangkan di Batam, yaitu Pengembangan e-Government BP Batam dalam rangka kesiapan menyongsong AEC 2015, yang disampaikan oleh Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam, Donald Panjaitan. Selain itu juga disampaikan Rencana Penerapan Sistem Perizinan "Batam Single Window" untuk kemudahan pelayanan perizinan yang disampaikan oleh Direktur PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho.
"AEC 2015, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi abad ekonomi Asia. Melalui AEC 2015, akan terjadi integrasi sektor ekonomi yang meliputi Free Trade Area. Penghilangan tarif perdagangan antarnegara ASEAN, pasar tenaga kerja dan modal yang bebas, serta kemudahan arus keluar masuk dan prosedur kepabeanan antarnegara ASEAN," kata dia.
Menghadapi AEC 2015, Batam akan menerima dampak besar mengingat persaingan yang semakin ketat antarkawasan investasi, khususnya di negara-negara ASEAN lainnya.
"Hal ini tentunya menjadi tantangan, namun juga peluang besar jika Batam dapat memanfaatkannya," kata Djoko.
Untuk itu, beberapa strategi BP Batam sebagai pengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk menghadapi tantangan dan peluang AEC 2015 tengah dilakukan. (Antara)
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho dalam siaran pers yang disampaikan pada Antara mengatakan acara tersebut diikuti anggota humas pemerintah dan lembaga pusat/daerah mengusung tema kesiapan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dalam menyongsong ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Peserta yang hadir berasal dari Lembaga Sandi Negara, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Kementerian Perhubungan, Dinas Penerangan TNI AL, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Makamah Agung, Kementerian Sosial, Badan Intelijen Negara.
BNP2TKI, Kementerian Pekerjaan Umum, LIPI, Ditjen LKP, BPK RI, Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau), Kemenpora, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DPD RI, BPPT, Kemnakertrans, Kementerian Kesehatan, Kantor Penghubung Provinsi Kepri, Kemendikbud, RRI.
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendagri, BPKP, Kejaksaan Agung RI, Kemenpera, BPN, BKPM, Pusat Datin Kelautan Perikanan, Dewan Nasional Kesejahteraan Sosial, MPR RI, Kemenkumham, LAN, Ombudsman RI, Mabes POLRI, Kemen PAN, Komisi Yudisial, dan Setjen Wantanas.
"Kami ingin menumbuhkan inisiasi aksi bersama anggota Humas Pemerintah akan pentingnya koordinasi yang terintegrasi dan adanya sinergi diseminasi informasi publik strategis. Tujuannya mendapatkan kepercayaan dan legitimasi publik atas kinerja pemerintah," kata dia.
Forum Bakohumas BP Batam juga merupakan sarana publikasi mengenai potensi dan perkembangan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas saat ini, serta kesiapannya menghadapi AEC 2015 kepada peserta Bakohumas Pusat di Jakarta.
Melalui forum tersebut, Djoko berharap akan terdapat pertukaran informasi dan pengetahuan bagi Humas Pemerintah.
BP Batam, pada acara tersebut, memaparkan 2 hal yang sedang dikembangkan di Batam, yaitu Pengembangan e-Government BP Batam dalam rangka kesiapan menyongsong AEC 2015, yang disampaikan oleh Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI) BP Batam, Donald Panjaitan. Selain itu juga disampaikan Rencana Penerapan Sistem Perizinan "Batam Single Window" untuk kemudahan pelayanan perizinan yang disampaikan oleh Direktur PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho.
"AEC 2015, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi abad ekonomi Asia. Melalui AEC 2015, akan terjadi integrasi sektor ekonomi yang meliputi Free Trade Area. Penghilangan tarif perdagangan antarnegara ASEAN, pasar tenaga kerja dan modal yang bebas, serta kemudahan arus keluar masuk dan prosedur kepabeanan antarnegara ASEAN," kata dia.
Menghadapi AEC 2015, Batam akan menerima dampak besar mengingat persaingan yang semakin ketat antarkawasan investasi, khususnya di negara-negara ASEAN lainnya.
"Hal ini tentunya menjadi tantangan, namun juga peluang besar jika Batam dapat memanfaatkannya," kata Djoko.
Untuk itu, beberapa strategi BP Batam sebagai pengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas untuk menghadapi tantangan dan peluang AEC 2015 tengah dilakukan. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar