Rabu, 2 April 2014 ( sumber : Tribun Batam )
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG- Jon Arizal, salah seorang peserta uji kepatutan dan kelayakan (UKK) seleksi calon Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, enggan berkomentar banyak tentang pembatalan proses UKK sebelumnya akibat gugatan peserta lain, Istono dan kawan-kawan.
"Saya no comment soal itu. Biarkan sajalah. Kita tidak mau berkomentar," ungkap Jon ketika dimintai tanggapan melalui sambungan telepon seluler, Rabu (2/4) sore.
Tidak cuma enggan berkomentar, Jon juga tidak mau mengungkapkan apa yang dirasakannya akibat pembatalan proses UKK terdahulu. Dia lebih memilih diam dan meminta supaya hal tersebut tidak perlu ditanyakan lagi.
Kendatipun demikian, niat John untuk masuk menjadi petinggi BP Batam tidak lalu pupus dengan pembatalan UKK tersebut. Dia mengaku masih akan mengikuti proses seleksi UKK berikutnya kalau dirinya bisa memenuhi kriteria yang dikeluarkan oleh tim seleksi.
"Yah, kalau proses seleksi UKK-nya dibuka lagi, saya masih tetap ikut. Kalau seluruh kriteria yang dikeluarkan oleh tim seleksi terpenuhi, saya pasti ikut lagi," aku Jon.
Tim UKK yang beranggotakan Kapolda Kepri, Kejati Kepri, Kepala Kanwil Hukum dan HAM Kepri, Kepala Kantor Bea dan Cukai Batam dan Wali Kota Batam, memang sudah dibentuk pada Senin (1/4) lalu. Namun, tim itu sendiri belum mengambil langkah lebih lanjut untuk melakukan proses seleksi UKK tersebut.
"Belum. Kami belum membahas apa-apa. Nanti kalau sudah dibahas, akan dibicarakan melalui satu pintu," ungkap Kabul Triono, Kepala Kanwil Hukum dan HAM Kepri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar