BP Batam Targetkan Komitmen Investasi 500 Juta Dolar
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan komitmen investasi asing yang masuk Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam pada 2014 mencapai 500 juta dolar AS.

"Harapan kami target tersebut bisa tercapai dan dari nilai itu bisa direalisasikan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, pada dua bulan awal 2014 sejumlah komitmen investasi dari negara-negara asing sudah disampaikan ke BP Batam.

Pada Januari 2014, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam mencatat selama Januari 2014 terdapat 13 perusahaan asing menyampaikan minatnya investasi di Batam dengan nilai sebesar Rp23,6 juta dolar AS.

Sementara pada Februari 2014, sembilan perusahaan dari Singapura, Inggris, India, Selandia Baru, dan Australia menyatakan minat menanamkan modal sebanyak 20,281 juta dolar Amerika.

"Untuk Maret kami belum mendapat laporan pastinya. Namun yang pasti ada yang menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Batam," katanya.

Djoko mengatakan, sektor perkapalan, ekspor impor, pendukung perminyakan, elektronik masih menjadi sektor paling diminati investor asing.

"Tiap-tiap perusahaan membutuhkan waktu berbeda-beda saat ingin merealisasikan usaha setelah mereka berkomitmen menjadikan Batam pilihan untuk berinvestasi," katanya.

Ia mengatakan, Jepang merupakan negara yang membutuhkan waktu cukup lama untuk merealisasikan investasi karena banyak hal yang dipertimbangkan.

"Selain keamanan, perizinan, tenaga kerja, masih banyak lagi yang dipertimbangkan perusahaan asal Jepang. Namun saat mereka sudah masuk, biasanya bisa berkembang," katanya.

Pada 2014, BP Batam juga menargetkan realisasi investasi sebesar 350 juta dolar AS dari perusahaan-perusahaan yang sudah menyampaikan komitmen investasi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Sejumlah perusahaan dari Jepang, Amerika, dan beberapa negara lain pada Januari dan Februari sudah merealialisasikan investasi dengan nilai yang signifikan," kata Djoko. (Antara)