RABU, 30 APRIL 2014 ( sumber : Haluan Kepri )
Polisi Perketat PenjagaanNONGSA(HK) - Ratusan personil polisi bersenjata lengkap dari Polresta Barelang dan Polda Kepri disiagakan di pintu masuk Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (29/4). Ini dilakukan untuk mengantisipasi rencana pemblokiran yang dilakukan sejumlah demonstran yang dikerahkan caleg gagal.
" Untuk pengamanan bandara, kita menurunkan sepertiga pasukan di KPU Batam. Jumlahnya kurang lebih 300 personil," kata Direktur Pengamanan Objek Vital (Pam Obvid) Polda Kepri, Kombes Yusri, yang ditemui, Selasa (29/4) pagi.
Menurut Yusri, jika pemblokiran bandara benar-benar dilakukan maka pihaknya mencoba menegosiasikannya dengan koordinator lapangan supaya keberadaan mereka tidak mengganggu keamanan bandara. Sebaliknya, bila tindakan mereka sudah menggangu keamanan bandara maka tidak ada cara lain selain tindakan tegas terhadap pelaku.
Polisi yang berjaga sejak pagi itu dilengkapi dengan kendaraan penghalau massa (water canon), sebagian juga menggunakan senapan gas air mata.
" Kami mengantisipasi agar massa tidak masuk ke kawasan bandara. Karena akan sangat mengganggu kenyamanan calon penumpang," kata seorang polisi.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho juga menyiagakan sejumlah petugas dari Direktorat Pengamanan BP Batam untuk membantu polisi dalam mengamankan bandara. Namun berapa jumlah Ditpam yang diperbantukan, ia belum mengetahui jumlahnya.
Hingga pukul 10.00 WIB, suasana jalan menuju bandara masih kondusif meski informasi yang beredar massa akan mendatangi bandara sekitar pukul 09.30 WIB. Sejumlah polisi juga masih terus berdatangan secara bertahap dan berjaga pada simpang empat yang menjadi satu-satunya akses menuju bandara.
Beberapa pengguna jalan sempat berbalik arah setelah mengira ada razia kendaraan bermotor. Berdasarkan informasi, selain di bandara pengamanan ketat juga terlihat pada sejumlah pelabuhan di Batam.
Di tempat terpisah, di ruko Odessa yang berjarak 500 meter dari Bandara, tampak massa dari Garda Indonesia yang ditunggu-tunggu dan diperkirakan turun dalam jumlah banyak hanya datang dengan puluhan pasukan yang menaiki lori hendak memasuki bandara namun dihadang polisi.
Dalam orasinya, mereka minta KPU Batam dibubarkan dan Pemilu diulang sama seperti waktu mereka menggeruduk kantor Kota Panwaslu. Sesaat kemudian, hujan turun sehingga memaksa mereka untuk membubarkan diri.
Aldi Braga, Koordinator aksi gabungan LSM dan mahasiswa mengatakan, massanya berada dalam kebingungan karena ada yang ingin menduduki KPU Batam atau memblokir bandara.
" Lagi koordinasi, atau bisa saja gembok kantor Panwas atau ambil alih kantor DPRD,"kata Aldi.
Aldi melanjutkan mereka akan segera bentuk Dewan Rakyat Kota Batam-Transisi sebagai tandingan DPRD Batam yang menurut mereka akan segera dibentuk dari Pemilu yang kacau.
" Jumlahnya 50 orang dari semua unsur elemen dari LSM, mahasiswa, pengusaha, buruh, rakyat, dan lainnya yang akan dilantik dan berkantor di DPRD," kata Aldi (cw81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar