Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan pengembangan Pelabuhan Batuampar dari kapasitas 250.000 menjadi 600.000 TEU's yang dilakukan sejak 2012 hingga kini sudah mencapai 70 persen dan diperkirakan selesai pada November 2014.

"Proses terus berjalan, saat ini masuk pengecoran permukaan dermaga. Dari tiga dermaga, baru satu yang sudah selesai dicor," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini kontraktor tengah melakukan pengecoran pada dermaga satu dan tiga, sementara untuk dermaga satu sudah selesai dikerjakan.

Anggaran untuk pengerjaan pada 2014 mencapai Rp100 miliar dari anggaran total sebesar Rp360 miliar yang dikerjakan selama tiga tahun.

"Setelah pengecoran selesai tinggal memasang rel dan crane modern layaknya pelabuhan-pelabuhan modern lain dalam dan luar negeri. Selain itu tinggal penyempurnaan saja," katanya.

Ia mengatakan, dermaga utara Pelabuhan Batuampar yang digunakan untuk menunjang status Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam disambung dengan panjang sekitar 600 meter sehingga mampu menampung petikemas baik keperluan ekspor impor maupun keperluan dalam negeri yang setiap tahun terus meningkat.

"Dengan pembangunan tersebut kami berharap pelabuhan Batuampar akan mampu bersaing dengan pelabuhan bongkar muat lain di kawasan Asia Pasifik setidaknya sampai Pelabuhan Tanjungsauh selesai dibangun," kata Djoko.

Pelabuhan Batuampar adalah pelabuhan bongkar muat terbesar dari tiga fasilitas pelabuhan bongkar muat yang ada di Batam. Dua pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Barang Kabil dan Pelabuhan Sekupang.

Ia mengatakan, investasi ke Batam dari tahun ke tahun terus tumbuh sehingga membutuhkan pelabuhan yang memadai karena seluruh perusahaan berorientasi ekspor.

"Kami harus menyediakan fasilitas termasuk pelabuhan memadai agar investor tetap memilih investasi di Batam. Karena hal serupa juga dilakukan kawasan industri Asia Pasifik lain," katanya. (Antara)