BATAM--Kinerja pelabuhan Batu Ampar, Batam, dikeluhkan lamban karena
layanan dermaga tidak maksimal sehingga berakibat banyaknya antrian
kapal.
Ketua INSA Batam Zulkifli Ali mengatakan selama ini pengguna jasa pelabuhan Batu Ampar banyak yang mengeluhkan antrian kapal di pelabuhan karena bongkar muat terlalu lama yang berdampak tingginya biaya logistik yang harus ditanggung perusahaan.
"Di Batu Ampar, servis dermaga kurang, terlalu banyak antrian kapal di belakang. Untuk bongkar muat menambah cost tunggu kapal," kata dia usai penyerahan penghargaan pengguna jasa kepelabuhanan oleh BP Batam, Kamis (17/1).
Zulkifli menjelaskan pelabuhan yang dikelola BP Batam tersebut, dweeling time atau masa tunggu kapal butuh waktu yang cukup lama.
Untuk satu kapal saja, lanjut dia, membutuhkan waktu hingga dua hari mulai dari masa tunggu sandar dan dibongkar.
"Masa tunggu dua hari ini cukup mengganggu kami, biasanya satu bulan bisa banyak trip, tapi sekarang malah berkurang," tuturnya.
Dia menambahkan meski kinerja bongkar muat di pelabuhan yang lambat, namun biaya logistik di Batam malah lebih murah jika dibandingkan pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia yang dikelola Pelindo dan bahkan jauh dibawah Singapura.
Disamping itu, INSA juga memperkirakan proyek pembangunan dermaga sepanjang 600 meter di Dermaga utara Batu Ampar akan memangkas masa tunggu kapal nantinya.
Pembangunan Dermaga Utara yang diperkirakan akan bisa digunakan mulai 2014 mendatang tersebut juga diharapkan akan menurunkan biaya logistik.
"Kami bersyukur 2014 perpanjangan dermaga sudah bisa dioperasikan, ini bisa menambah arus kapal yang masuk ke pelabuhan jadi tidak perlu masa tunggu yang lama," kata dia.
Kepala Kantor Pelabuhan Batam Hari Setyobudi mengatakan penambahan dermaga Batu Ampar memang diharapkan untuk menyelesaikan masalah antri kapal selama ini.
Namun sebelum dermaga itu bisa digunakan, pihaknya mengaku saat ini akan melakukan pengembangan infratstruktur pelabuhan dengan sertifikasi alat kerja. Dalam proyek pembangunan dermaga juga termasuk pembaharuan alat kerja.
Selain itu, tambahnya, pihaknya juga berencana menambah pelabuhan umum untk meningkatkan kinerja bongkar muat di pelabuhan Batam dengan pengajuan pelabuhan khusus menjadi pelabuhan umum.
"Kami mengejar peningkatan performance bongkar muat di pelabuhan Batam dengan sertifikasi alat kerja, penambahan dermaga dan penambahan pelabuhan umum," kata dia.(k17/k59)
Ketua INSA Batam Zulkifli Ali mengatakan selama ini pengguna jasa pelabuhan Batu Ampar banyak yang mengeluhkan antrian kapal di pelabuhan karena bongkar muat terlalu lama yang berdampak tingginya biaya logistik yang harus ditanggung perusahaan.
"Di Batu Ampar, servis dermaga kurang, terlalu banyak antrian kapal di belakang. Untuk bongkar muat menambah cost tunggu kapal," kata dia usai penyerahan penghargaan pengguna jasa kepelabuhanan oleh BP Batam, Kamis (17/1).
Zulkifli menjelaskan pelabuhan yang dikelola BP Batam tersebut, dweeling time atau masa tunggu kapal butuh waktu yang cukup lama.
Untuk satu kapal saja, lanjut dia, membutuhkan waktu hingga dua hari mulai dari masa tunggu sandar dan dibongkar.
"Masa tunggu dua hari ini cukup mengganggu kami, biasanya satu bulan bisa banyak trip, tapi sekarang malah berkurang," tuturnya.
Dia menambahkan meski kinerja bongkar muat di pelabuhan yang lambat, namun biaya logistik di Batam malah lebih murah jika dibandingkan pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia yang dikelola Pelindo dan bahkan jauh dibawah Singapura.
Disamping itu, INSA juga memperkirakan proyek pembangunan dermaga sepanjang 600 meter di Dermaga utara Batu Ampar akan memangkas masa tunggu kapal nantinya.
Pembangunan Dermaga Utara yang diperkirakan akan bisa digunakan mulai 2014 mendatang tersebut juga diharapkan akan menurunkan biaya logistik.
"Kami bersyukur 2014 perpanjangan dermaga sudah bisa dioperasikan, ini bisa menambah arus kapal yang masuk ke pelabuhan jadi tidak perlu masa tunggu yang lama," kata dia.
Kepala Kantor Pelabuhan Batam Hari Setyobudi mengatakan penambahan dermaga Batu Ampar memang diharapkan untuk menyelesaikan masalah antri kapal selama ini.
Namun sebelum dermaga itu bisa digunakan, pihaknya mengaku saat ini akan melakukan pengembangan infratstruktur pelabuhan dengan sertifikasi alat kerja. Dalam proyek pembangunan dermaga juga termasuk pembaharuan alat kerja.
Selain itu, tambahnya, pihaknya juga berencana menambah pelabuhan umum untk meningkatkan kinerja bongkar muat di pelabuhan Batam dengan pengajuan pelabuhan khusus menjadi pelabuhan umum.
"Kami mengejar peningkatan performance bongkar muat di pelabuhan Batam dengan sertifikasi alat kerja, penambahan dermaga dan penambahan pelabuhan umum," kata dia.(k17/k59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar