Kamis, 19 September 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
BATAM CENTRE (HK) - Deputi Pengawasan dan Pengendalian BP Batam,
Asroni Harahap mengatakan Thailand berminat melakukan investasi di
Batam, terutama investasi di bidang otomotif dan industri manufaktur.
Rencana itu, lanjut Asroni, disampaikan langsung oleh Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Paskorn Siriyaphan, saat melakukan kunjungan ke BP Batam dalam rangka penjajakan investasi di Batam, Rabu (18/9).
" Ini baru penjajakan, tapi mereka ada ketertarikan untuk investasi di otomotif dan industri manufaktur," ungkap Asroni usai pertemuan tertutup dengan rombongan H.E Paskorn Siriyaphan di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre.
Ada beberapa alasan Thailand membidik investasi di Batam, ungkap Asroni, diantaranya karena biaya produksi di Batam jauh lebih murah dibanding di negara mereka Thailand yang saat ini tergolong sangat tinggi.
Faktor lainnya sebagaimana yang dijelaskan rombongan Kedubes Thailand, bahwa Upah Minimun Regional (UMR) di sana juga jauh lebih tinggi dibandingkan di Kota Batam.
" Alasan biaya produksi dan Upah menjadi point kenapa mereka memilih Batam," tegasnya.
Meski belum dijelaskan secara detail investasi otomotif dan industri manufaktur apa, tapi dari penjelasan sekilas mereka berencana membidik industri manufaktur pembuatan keramik dan juga industri mobil untuk bidang otomotif.
Untuk mendorong adanya kerjasama kongkrit kedepan, BP Batam, menurut Asroni berupaya mengagendakan kembali kunjungan Investor dari Thailand ini.
Apalagi, menurut dia, hingga kini BP Batam belum memberikan rekomendasi lokasi mana yang ditawarkan secara spesific, tapi bicara secara garis besarnya seperti apa investasi di Batam.
" Untuk awal kita arahkan mereka melihat fasilitas kawasan industri Batamindo," pungkasnya. (ays).
Rencana itu, lanjut Asroni, disampaikan langsung oleh Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Paskorn Siriyaphan, saat melakukan kunjungan ke BP Batam dalam rangka penjajakan investasi di Batam, Rabu (18/9).
" Ini baru penjajakan, tapi mereka ada ketertarikan untuk investasi di otomotif dan industri manufaktur," ungkap Asroni usai pertemuan tertutup dengan rombongan H.E Paskorn Siriyaphan di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre.
Ada beberapa alasan Thailand membidik investasi di Batam, ungkap Asroni, diantaranya karena biaya produksi di Batam jauh lebih murah dibanding di negara mereka Thailand yang saat ini tergolong sangat tinggi.
Faktor lainnya sebagaimana yang dijelaskan rombongan Kedubes Thailand, bahwa Upah Minimun Regional (UMR) di sana juga jauh lebih tinggi dibandingkan di Kota Batam.
" Alasan biaya produksi dan Upah menjadi point kenapa mereka memilih Batam," tegasnya.
Meski belum dijelaskan secara detail investasi otomotif dan industri manufaktur apa, tapi dari penjelasan sekilas mereka berencana membidik industri manufaktur pembuatan keramik dan juga industri mobil untuk bidang otomotif.
Untuk mendorong adanya kerjasama kongkrit kedepan, BP Batam, menurut Asroni berupaya mengagendakan kembali kunjungan Investor dari Thailand ini.
Apalagi, menurut dia, hingga kini BP Batam belum memberikan rekomendasi lokasi mana yang ditawarkan secara spesific, tapi bicara secara garis besarnya seperti apa investasi di Batam.
" Untuk awal kita arahkan mereka melihat fasilitas kawasan industri Batamindo," pungkasnya. (ays).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar