Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 13 September 2013

Buruh Batam Minta UMK Naik 50 Persen

Jumat, 13 September 2013  ( sumber : Haluan Kepri )
 
Ribuan buruh dari berbagai perusahaan di Kota Batam turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Pemko Batam di Jalan Engku Puteri, Batam CentreBATAM (HK) - Ribuan buruh dari berbagai perusahaan di Kota Batam turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Pemko Batam di Jalan Engku Puteri, Batam Centre, Kamis (12/9). Mereka menuntut upah minimum kota (UMK) tahun 2014 dinaikkan 50 persen.


Selain di depan Kantor Walikota Batam, tuntutan buruh tentang kenaikan UMK di atas Rp3 juta dari nilai sekarang yang sebesar Rp2,04 juta juga disampaikan di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang berada tak jauh dari Kantor Walikota Batam. Di sini, buruh juga menyatakan menolak rencana pemerintah pusat terkait penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) tentang pembatasan kenaikan UMK.

Koordinator Garda Metal Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam Suprapto dalam orasinya mengatakan, kenaikan upah tersebut, merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juli 2013 lalu. Kenaikan BBM, kata dia, secara langsung berpengaruh terhadap kenaikan sembilan bahan pokok (sembako), yang berarti kebutuhan hidup buruh juga meningkat.

"Tidak ada alasan, UMK 2014 mendatang harus di atas Rp3 juta," seru Suprapto dalam orasinya yang disambut riuh ribuan buruh.

Menurut Suprapto, tuntutan kenaikan ini sangat wajar. Mengingat, sebagian besar masyarakat Batam yang berprofesi sebagai buruh, hidupnya masih jauh dari kata sejahtera. Padahal, dengan melihat income perusahaan, kehidupan buruh sepatutnya juga bisa menikmati hidup layak.

"Kami tidak mau lagi dibodoh-bodohi oleh pengusaha dan pemerintah. Kami ingin hidup layak dengan upah yang layak," tegas Suprapto.

Selain menuntut kenaikan UMK, massa yang didominasi pekerja sektor elektronik dan galangan kapal tersebut juga menuntut pemberlakukan jaminan kesehatan diberlakukan mulai 1 Januari 2014.

"Kami ingin BPJS dilakukan serentak mulai 2014, bukan dengan cara bertahap agar buruh mendapatkan jaminan dari pajak yang setiap bulan selalu dibayarkan," kata Suprapto.

Di tengah aksi buruh kemarin, Iin Marta (25), buruh PT Sun Creation Indonesia (SCI) pingsan tak sadarkan diri di tengah kerumunan teman-temannya. Iin lantas ditandu ke klinik DPRD Batam untuk mendapatkan perawatan.

Iin diduga pingsan karena kelelahan setelah mengikuti long march dari PT SCI di kawasan Tunas Industri ke depan Gedung Pemko Batam. Namun insiden tersebut tak menyurutkan semangat buruh lain untuk terus mengikuti jalannya aksi yang berlangsung dari pagi hingga lepas dzuhur itu.

Aksi turun ke jalan buruh, sempat membuat jalanan di Batam macet total. Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan massa mulai berkumpul di beberapa titik. Titik konsentrasi pertama tampak di kawasan Tanjunguncang yang banyak terdapat perusahaan galangan kapal. Konsentrasi massa kedua berada di depan Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning dan Panbil.

Dari dua titik kumpul itu, massa lantas bersama-sama bergerak ke daerah Batam Centre yang merupakan pusat pemerintahan di Batam. Massa dari Tanjunguncang sebagian besar bergerak melalui jalur Tiban-Simpang Jam. Sedang massa di Batamindo langsung longmarch lewat jalur Simpang Kabil-Batam Centre.

Walikota Dukung Buruh

Walikota Batam Ahmad Dahlan yang menerima perwakilan buruh berjanji akan menyampaikan aspirasi buruh ke Pemerintah Pusat.

"Kami akan surati menteri, dan meminta Inpres itu tidak diberlakukan," tegasnya.

Pemerintah Kota Batam, kata Dahlan, justeru akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar pembatasan dilakukan terhadap kenaikan harga kebutuhan sehari-hari. "Pembatasan kenaikan harga justeru yang lebih penting, bukan pembatasan kenaikan upah," katanya.

Selain mendukung penolakan buruh, Dahlan juga kepada awak media juga berjanji untuk melakukan operasi pasar atas kondisi harga-harga yang terus melonjak naik.

Setelah menyampaikan tuntutannya secara damai, ribuan buruh kemudian bubar secara teratur untuk kembali melanjutkan aktivitasnya. Namun demikian, buruh mengancam akan kembali turun jika poin-poin tuntutan mereka tak digubris.

Bintan dan Karimun

Aksi serupa juga digelar buruh di Kabupaten Bintan. Mereka menuntut kenaikan UMK 50 persen dari Rp1,9 juta menjadi Rp2,85 juta.

"Penerimaan buruh semakin rendah akibat naiknya harga kebutuhan pokok pascakenaikan harga BBM, dan terakhir merosotnya nilai tukar rupiah," kata Ketua FSPMI Bintan Parlindungan Sinurat yang memimpin aksi di Kantor Bupati Bintan, di Bintan Buyu.

Kata dia, daya beli buruh menurun hingga 30 persen karena meningkatnya harga barang-barang dan jasa.

"Kami akan kawal penetapan UMK Bintan 2014 di bulan November 2013 nanti, buruh akan turun ke jalan mengosongkan pabrik untuk memperjuangkan upah layak," ujarnya.

Di Kabupaten Karimun, ratusan buruh menggelar unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Karimun. Mereka mendesak  Pemerintah Kabupaten dan DPRD Karimun memenuhi hak-hak buruh di daerah ini. Buruh pun menuntut kenaikan upah, hapus outsourcing dan jaminan kesehatan.

"Kami ingin bukti kesetiaan pemerintah untuk rakyat, khususnya di DPRD ini, mana bukti dan janji DPRD yang ingin membuat rakyat, khususnya buruh menjadi sejahtera. Jangan sampai buruh bertindak keras karena ini akan berakibat fatal untuk semua," kata Afrizal, perwakilan buruh yang melakukan orasi.
Rieke 'Oneng' Ikut Orasi

Aksi ribuan buruh di Kota Batam, Kamis (12/9) cukup istimewa. Sebabnya, saat penyampaian tuntutan, yang melakukan orasi bukan cuma para pengurus serikat buruh, tapi juga ada wanita cantik bernama Rieke Diah Pitaloka.

Anggota Komisi IX DPR RI, yang dikenal lewat peran 'Oneng' dalam cerita Bajaj Bajuri itu tanpa ragu tampil garang di atas mobil pick up, meskipun matahari  bersinar cukup terik. Kehadirannya tentu saja menjadi magnit tersendiri bagi ribuan buruh yang memadati area di depan Gedung Pemko Batam di Jalan Engku Puteri, Batam Centre.

Berdiri di atas mobil sound system, politisi PDI Perjuangan itu dengan lantang menyatakan penolakannya atas revisi Permenakertrans 17/2005 yang hanya menaikkan 60 komponen hidup layak (KHL). Rieke meminta agar buruh, pengusaha dan pemerintah, duduk bersama untuk merumuskan solusi terbaik dengan melakukan pembahasan UMK secara transparan dan bertanggung jawab.

Menurutnya, keterpurukan ekonomi yang terjadi saat ini, jelas bukan karena buruh, tetapi ada kebijakan yang salah pemerintah. Salah satunya, Inpres pembatasan upah, dimana menurutnya inpres itu tidak memiliki pertimbangan yang jelas, terlebih secara aturan, pengupahan tidak boleh ditetapkan presiden.

“Upah hanya bisa ditentukan melalui dewan pengupahan, bukan malah diatur suka-suka dengan parameter yang tidak jelas," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Oneng juga menyempatkan diri menyanyikan sejumlah lagu-lagu perjuangan serta yel-yel untuk menyemangati buruh.

Kapolda Kepri Memantau

Sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Pol Endjang Sudrajat ikut memantau dan mengawal demo ribuan buruh yang bergabung dalam sejumlah serikat pekerja di Batam, Kamis (12/9) pagi.

Kapolda yang didampingi para pejabat lainnya dan Johanes Kennedy, salah satu perwakilan pengusaha, turun langsung ke jalan menemui massa yang berkumpul di depan Panbil Mall, Mukakuning, tempat konsentrasi masa sebelum bergerak menuju Kantor Walikota Batam dan BP Batam di Batam Centre.

"Silahkan melakukan aksi, sah-sah saja menggelar demonya, tapi harus tertib dan tidak anarkis. Kita upayakan pemerintah menemui buruh,” ujar Kapolda.

Johanes Kennedy juga menyampaikan harapannya agar aksi buruh bisa berjalan damai dan tertib. Dia pun berpesan agar buruh bisa bijak dalam menyampaikan tuntutan.

“Jangan ada lagi sweeping. Semua itu dapat merusak citra keamanan Batam di mata investor dan dunia. Kalau mau demo silahkan tapi tidak ada paksaan," ujarnya.

Suprapto, pengurus FSPMI Batam mengatakan, aksi ini merupakan aksi solidaritas seluruh buruh di Batam yang menentang keras Inpres terkait pembatasan UMK.

“Ada sekitar lima ribu buruh yang akan turun menggelar aksi di depan Kantor Walikota dan BP Batam," katanya.

Dalam aksi kali ini, ada lima poin buruh menuntut lima poin. Pertama, tolak inpres yang membatasi kenaikan UMK, menolak rezim upah murah, selanjutnya UMK tahun 2014 harus naik 50 persen, jalanKan BPJS (Jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia) pada 1 januari 2014 tanpa ada tahapan dan terakhir selesaikan  kasus PT SCI yang ditinggal kabur pengusaha.(ays/cw71/rof/abk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar