Sabtu, 31 Agustus 2013 ( sumber : Tribun Batam )
Laporan Tribunnews Batam, Aprizal
BATAM, TRIBUN
- Batam Aero Teknik mendapat kepercayaan mengelola Maintenance, Repair
and Overhaul (MRO). Anak perusahaan Lion Group ini rencana memiliki
empat hangar besar yang dapat melakukan perawatan, perbaikan komponen
hingga mesin pesawat. Dan saat ini perizinan dalam proses.
Hal
tersebut disampaikan oleh General Affair Director Lion Group Edward
Sirait saat kegiatan Media Visit di lokasi pembangunan proyek di Batam,
Kamis (29/8/2013).
"MRO yang sedang dibangun Lion Group akan
diamanahkan kepada Batam Aero Teknik. Nantinya akan menangani kegiatan
perawatan/pemeliharaan berat hingga kelas tertinggi dalam perawatan
berat, yaitu kelas D Check untuk pesawat milik sendiri serta pemeriksaan
berat untuk pelanggan pihak ketiga," kata Edward.
Di tempat yang
sama Presiden Direktur Lion Teknik Romdani Ardali Adang mengatakan,
nantinya Batam Aero Teknik akan memiliki empat hangar besar yang dapat
melakukan perawatan/pemeliharaan dan perbaikan komponen dan mesin
pesawat.
"Setiap hangar dapat melayani satu pesawat Boeing 747 400 atau tiga pesawat Boeing 737 900ER dalam waktu bersamaan," terangnya.
Selain
rangka pesawat dan mesin, Batam Aero Teknik juga akan mampu menangani
sistem utama pesawat lainnya, seperti roda pendaratan pesawat, radio
elektronik pesawat dan unit daya tambahan pesawat.
"Saat ini sedang dalam proses sertifikasi oleh Direktorat Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU)," jelasnya.
Dia
menyampaikan, setelah proses sertifikasi rampung nantinya Batam Aero
Teknik direncanakan akan dimulai dengan menangani pesawat B 737 serta
pemeriksaan dan pemeliharaan berat.
Perawatan/pemeliharaan berat
rangka pesawat B 737 yang ditangani oleh Batam Aero Teknik nantinya
akan melengkapi dan membantu pemeriksaan berat di hangar Lion Group di
Surabaya.
MRO Lion Group Mulai Beroperasi Januari 2014, bahkan
Lion Group menjadwalkan pembangunan fasilitas hangar MRO (Maintenance,
Repair and Overhaul) tahap I yang berlokasi di Badara Internasional Hang
Nadim Batam akan selesai pada bulan November 2013. Dan pada Juanuari
2014 sudah mulai beroperasi.
"Pembangunan MRO ini ditarget akan selesai pada November 2013 mendatang," kata General Affair Director Lion Group Edward Sirait.
Dia
menjelaskan, pengerjaan pembanguna MRO tahap pertama diatas lahan
seluas 4 hektar ini awalnya diperkirakan akan selesai pada pertengahan
tahun ini.
Dikarenakan adanya kendala cuaca maka proses
penyelesaian mundur hingga November 2013. Namun, mudurnya jadwal
penyelesaian pembangunan MRO untuk tahap I ini tidak menjadi persoalan
yang berarti bagi Lion Group.
"Tidak menjadi masalah. Karena sejak
awal dibangunnya kita sudah menetapkan taget bahwa baru akan beroperasi
pada awal Januari 2014 mendatang,"ungkapnya.
Masih Edward
menyampaikan, untuk saat ini pembangunan MRO tahap pertama telah rampung
lebih dari 60 persen. Tinggal pengerjaan beberapa bagian lagi.
Nantinya
MRO tahap I ini akan menyerap sebanyak 600 orang tenaga kerja. Dan saat
ini proses prekrutannya yang dilakukan disejumlah kota besar yang ada
di Indonesia.
Setelah MRO tahap pertama selesai dan beroperasi,
Edward menyampaikan, Lion Air akan segera membangun kembali MRO tahap
kedua dengan luas lahan mencapai 12 hektar.
"Pembanguna tahap II dijadwalkan dimulai pada Januari 2014 dengan luas lahan 12 hektare," terangnya.
Kenapa
Lion Membangun Di Batam Edward Sirait menyampaikan, pemilihan Batam
sebagai tempat pembangunan MRO Lion Group yang pertama adalah masih
banyaknya lahan yang tersedia di Batam dan ditambah dengan proses
perizinan yang cepat.
"Kami sebelumnya telah menjajaki sejumlah
tempat yang ada di Indonesia sejak tahun 2009 namun tidak ada yang bisa.
Seperti Makassar dan Jawa Timur tetapi mentok di masalah perizinan.
Pada tahun 2011 kami ketemu dengan ketua BP Batam langsung diterima dan
prizinannya juga cepat," tutur Edward
Dia juga menjelaskan, BP Batam juga memberikan izin untuk membangun taxi way dari runway Bandara Hang Nadim ke hanggar MRO.
"Ketiga
yakni kedekatan wilayah Batam dengan Singapura yang memudahkan maskapai
menerima pengiriman suku cadang dari OEM (Original Equipment
Manufacturer) yang kebanyakan berada di negri singa tersebut,"
ungkapnya.
Lion Group juga sudah mengkalkulasi bahwa pengoperasian
hangar MRO di Kota Batam akan memberikan efesiensi bagi mereka hingga
30 persen baik dari sisi pengeluaran biaya, waktu maupun kinerja SDM
dalam kegiatan perawatan/pemeliharaan pesawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar