Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 13 September 2013

Buruh Tuntut UMK Rp3,5 Juta

DEMO: Artis yang juga anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka saat berorasi di tengah-tengah buruh Batam yang melakukan demo di depan Kantor Wali Kota Batam, Kamis (12/9). F-martua/tanjungpinang pos
DEMO: Artis yang juga anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka saat berorasi di tengah-tengah buruh Batam yang melakukan demo di depan Kantor Wali Kota Batam, Kamis (12/9).
F-martua/tanjungpinang pos

Oneng Bakar Semangat Buruh Batam
 
BATAM – Ribuan buruh Batam menggelar aksi demonstrasi menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK), Kamis (12/9) di depan kantor Wali Kota Batam. Buruh menuntut jaminan kesehatan diberlakukan mulai, 1 Januari 2014.

Saat aksi sedang berlangsung, hadir anggota Komisi IX DPR RI yang juga artis Jakarta, Rieke Diah Pitaloka atau Oneng yang dikenal di film Bajaj Bajuri itu. Kehadiran Rieke mampu membakar semangat buruh.

“Sebentar-sebentar. Di tengah kita hadir artis yang anggota DPR RI, Mbak Rieke Diah Pitaloka. Kita kasih kesempatan untuk berorasi,” teriak seorang buruh dari atas mobil pikap.

Rieke menyatakan sikapnya menolak revisi Permenakertrans No.17 tahun 2005 yang hanya menaikkan 60 komponen hidup layak (KHL). Dia menuntut, kenaikan harus untuk 122 KHL.

“Apakah kebutuhan naik? Apakah BBM naik? Apakah upah naik? Kita harus perjuangkan UMK naik 30 persen. Sama dengan kenaikan harga BBM 30 persen,” teriak Rieke.

Nilai itu berbeda dengan tuntutan buruh Batam yang meminta kenaikan UMK 2014 sebesar 50 persen dari upah sekarang.

“Ini adalah momen penting untuk buruh dan pekerja di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Rieke meminta agar buruh, pengusaha dan pemerintah duduk bersama. Hanya saja pembahasan UMK harus transparan.

“Marilah kita duduk bersama. Tapi harus transparan untuk membicarakan upah buruh,” tegasnya.

Sambutan setuju dari ribuan buruh juga sempat disentil Rieke. Buruh diminta konsisten dengan tuntutannya. Diingatkan, sudah saatnya buruh cerdas. Melakukan aksi karena tahu apa yang dituntut, bukan karena diajak teman.

“Jangan setuju-setuju saja. Nanti diwawancarai wartawan, bilangnya tidak tahu apa yang dituntut,” cetusnya.
Diakui Rieke, kondisi ekonomi negara sedang sulit. Namun, ditegaskan jika kesulitan itu bukan karena buruh. Defisit anggaran juga bukan persoalan buruh. Dia menyalahkan pemerintah yang menaikkan BBM.

Padahal, APBN masih bisa diutak-atik untuk menutup kekurangan.

“Ada persoalan yang menurut saya tidak berpihak kepada rakyatnya sendiri. Ketika kenaikan harga BBM, upah buruh sama sekali tidak naik,” imbuhnya.

Diingatkannya, saat ini ekspor dinaikkan. Kenaikan ekspor itu merupakan sumbangsih industri yang tidak mungkin naik kalau didalamnya tidak ada buruh.

“Apakah kita menyerah? Saudara-saudara, ini sudah kami suarakan di paripurna (DPR). Upah merupakan nyawa untuk kaum buruh. Buat apa bekerja? Buat apa investasi kalau tidak untuk buruh,” sambung Rieke, yang disambut buruh.

Setelah orasi, Rieke meninggalkan buruh yang tetap melanjutkan aksinya. Saat ditanya kehadirannya di Batam, Rieke mengaku hanya ingin mendukung perjuangan buruh.

Dalam orasinya, Garda Metal FSPMI dan Serikat Pekerja Galangan Kapal menuntut dua poin penting perjuangannya. Mereka menuntut BPJS yang menjadi jaminan kesehatan, harus berlaku tanpa tahapan untuk semua buruh mulai, 1 Januari 2014.

Buruh juga menuntut kenaikan UMK menjadi Rp3,5 juta. Jika tidak dipenuhi, buruh akan melakukan aksi mogok nasional.

“Kalau rumah sakit menolak buruh, maka rumah sakit itu harus dibongkar. Kalau ada rumah sakit menolak orang sakit akan kita kepung,” ancam seorang buruh bernama Bakhtiar.(MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar