Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 12 September 2013

Habibie Hadiri Dialog Bersama Pengusaha Batam


10 September 2013  ( sumber : Batam Pos )

Presiden RI ke-3 yang juga founding father pembangunan Pulau Batam, Burhanuddin Jusuf Habibie dijadwalkan hadir dalam acara Dialog Interaktif yang digelar Kadin Kota Batam.

Habibie

Tokoh pembangunan Batam itu akan menyampaikan pemikirannya terhadap kelanjutan Pulau Batam masa datang di hadapan 1.000 pengusaha dari Batam, Bintan, dan Karimun dalam acara yang digelar pada tanggal 28 September 2013 di Hotel Harmonie One, Batam Centre.

Abdul Razak, Wakil Ketua Bidang Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Kadin Kota Batam, menjelaskan kehadiran Habibie itu sekaligus menjawab surat undangan yang dikirimkan organisasi pengusaha itu pada Januari 2013 lalu.

“Kami merasa perlu mengundang Pak BJ Habibie untuk berbagi pengalaman dan pemikiran tentang pembangunan pulau Batam pada masa lalu, saat ini, dan proyeksi masa datang,” ujarnya di Sekretariat Kadin Batam, siang tadi (10/09).

Kadin Kota Batam, lanjut dia, menilai kondisi Batam saat ini sudah bergeser dari tujuan awalnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di garis terdepan Indonesia dan menjadi pesaing bagi Singapura.

Razak mengatakan status FTZ yang saat ini dimiliki oleh pulau Batam belum mampu menjadi stimulus untuk menarik sebanyak mungkin investasi asing ke Batam. Berbagai permasalahan masih dihadapi oleh calon investor sehingga mengurangi daya tarik investasi ke pulau ini.

Apalagi, kata dia, sejak era otonomi daerah pada tahun 2000 lalu hubungan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan FTZ Batam belum mampu menciptakan sinergi yang harmonis dalam menggenjot laju pertumbuhan ekonomi daerah ini.

“Kadin Batam melihat masih adanya dualisme kewenangan yang menghambat gerak cepat pengambilan keputusan, belum lagi campur tangan pemerintah pusat yang begitu dalam sehingga FTZ Batam belum memberikan pengaruh signifikan terhadap percepatan investasi,” tutur Razak.

Razak mengatakan kasus terbaru yang dihadapi dunia usaha di Batam dan Kepri adalah terbitnya Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 463 tahun 2013 tentang perubahan peruntukan status lahan hutan lindung.

Keputusan kontroversial itu, menurut dia, telah menyebabkan ketidakpastian hokum pertanahan di Batam sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan iklim investasi baik bagi perusahaan yang sudah ada maupun yang akan masuk ke Batam.

“Sebagai Tokoh Pembangunan Batam, Kadin Batam ingin mendengarkan langsung pemikiran Bapak BJ Habibie agar menjadi motivasi dan pencerahan bagi pelaku usaha di daerah ini,” papar Razak. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar