Rabu, 18 September 2013 ( sumber : Batam Pos )
Thailand berencana menamakan modal dibidang otomotif di batam.
Deputi Bidang Pengendalian Badan Pengusahaan (BP) Batam, Asroni Harahap mengatakan pihaknya baru saja mendapat kunjungan dari duta besar Thailand, H E Paskorn Siriyaphan. Dimana pada kunjungan itu, Duta besar menyampaikan keinginan mereka untuk berinvestasi di Batam. Salah satunya dengan berinvestasi di bidang otomotif.
“Ini bukan kunjungan pertama, karena Januari lalu mereka sudah pernah datang kesini. Dalam kunjungan kali ini mereka mengaku ingin menjajaki investasi di Batam. Terutama di bidang otomotif, karena mereka kuat dibidang tersebut” kata Asroni usai melakukan pertemuan di gedung Marketing BP Batam, Rabu (18/9) pagi.
Menurut dia, alasan Thailand melirik Batam untuk berinvestasi dikarenakan biaya industri di negara gajah putih itu sudah sangat tinggi. Apalagi biaya Upah Minimun Regional (UMR) disana lebih besar jika dibandingkan dengan Indonesia.
“Mereka melihat disini mungkin lebih murah. Contohnya disana UMR sudah 340 bath, sedangkan disini hanya 200 Bath. Tapi saya juga sudah jelaskan kalau upah itu bakal pasti akan berubah setiap tahunnya. Kalau tak sesuai mereka kan bisa kita alihkan ke Bintan dan Karimun,” sebut Asroni.
Namun Asroni mengaku belum tahu pasti kapan pemerintah Thailand mulai berinvestasi. Pasalnya saat ini Kedutaan Thailand masih melihat kawasan-kawasan industri yang ada di Batam seperti Batamindo, Kinema Studio, dan kawasan industri Kabil.
“Belum tahu kapan. Ini kan baru kunjungan dan mereka sedang melihati-lihat keadaan industri di Batam. Mudah-mudahan mereka kembali lagi setelah ini. Dan yang paling penting kita sudah melakukan pertemuan dengan mereka dengan menjelaskan peluang bisnis disini,” tambahnya.
Masih kata Asroni, selain otomotif pemerintah Thailand juga melirik industri manufaktur seperti keramik.
“Kita tak merekomendasikan secara spesifik Tentunya mereka ingin buat industri konpentitif. Mudah-mudahan secepatnya mereka kembali menghubungi kita bagian ke bagian investasi dan humas,” pungkas Asroni. (she)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar