Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 04 April 2013

Hanggar Lion di Batam Serap 4.200 Naker

Kamis, 04 April 2013  (sumber : Haluan Kepri)
 
Sejumlah pekerja mempercepat pengerjaan hanggar Lion Group tahap pertama di Badara Hang Nadim Batam, Rabu (3/4).  Jumlah tenaga kerja yang bisa direkrut dari pendirian hanggar tersebut mencapai 4.200 orang. (Armat Juang/Haluan Kepri)Total Investasi Rp3,5 T

NONGSA (HK) - Maskapai penerbangan Lion Group akan membangun hanggar pesawat di Bandara Hang Nadim Batam dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun. Jumlah tenaga kerja (naker) yang bisa diserap dari pendirian Hanggar tersebut sebanyak 4.200 orang. Luas lahan yang dibutuh 12 hektar.






Heavy Maintenance Manager Lion Group Ronny Roozanno mengatakan, ini merupakan hanggar pertama yang dibangun di Indonesia oleh Lion Group. Pembangunan tahap pertama, investasi yang dikucurkan mencapai Rp500 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang. Saat ini pengerjaan hanggar tahap pertama sudah mencapai 60 persen. Rencananya, Juni tahun ini sudah beroperasi.

" Untuk hanggar yang dibangun pada tahap pertama ini berfungsi sebagai tempat perawatan pesawat. Dengan kapasitas, 12 pesawat satu hari," terangnya.

Untuk pembangunan hanggar tahap kedua, Lion Group telah melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BP Batam pada Selasa (2/4). " Pembangunan Hanggar tahap kedua ini total investasinya mencapai Rp3 triliun," terangnya.

Pembangunan hanggar tahap pertama telah dilakukan 8 Oktober 2011 lalu di atas lahan 4 hektar.

Ia menyebutkan, nantinya untuk tahap kedua ini akan berfungsi sebagai engine shop, komponen shop, dan hanggar. Tempat-tempat tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 12 hektar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3000 orang. Pembangunan tersebut rencananya akan selesai pada  2016. Tempat ini nantinya mampu menampung sebanyak 15-16 pesawat.

" Untuk prekrutan tenaga kerja kita utamakan putra daerah. Ini untuk alih teknologi dan juga membangun bangsa ini. Saat ini guna pemenuhan tenaga kerjanya untuk hanggar tahap pertama telah dilakukan prekrutan di seluruh Indonesia,"terangnya.

Keuntungan

Ronny menyebutkan banyak keuntungan yang bisa diperoleh baik oleh Lion Group maupun masyarakat.  Dikatakan dia, alasan membangun hanggar ini yang pertama adalah alih teknologi dunia penerbangan baik dalam perawatan pesawat maupun mesin pesawat terbang.

" Kita alih teknologi. Di Lion tidak ada orang asing kecuali beberapa orang pilot kita. Bagai mana kita alih teknologi untuk bangsa ini dan semuanya dipegang oleh anak bangsa,"terangnya.

Alasan lainnya juga membangun hanggar Lion Group di Batam adalah dikarenakan letak geografis Batam yang berdekatan dengan Singapura. Yang mana komponen-komponen pesawat yang dibutuhkan bisa masuk ke Indonesia melalui Singapura.

" Komponen kita dibeli di Singapura, dan Batam lebih dekat letak geografisnya dengan Singapura. Selain itu juga Batam area FTZ. Dan landasannya lebih panjang sehingga pesawat terbang kita yang berbadan besar bisa mendarat di sini,"terangnya.

Dan yang paling terpenting juga adalah memenuhi permintaan dari internal Lion Grup sendiri. Saat  ini total armada yang dimiliki oleh Lion Group lebih dari 100 pesawat yang setiap bulannya membutuhkan perawatan rutin.

" Sekarang total pesawat kita ada sebanyak lebih dari 100 pesawat, dan nantinya akan mencapai 750 pesawat ini alasan kita membangun hanggar. Di Lion Group ada Batik Air, Bis Jet, Malindo, dan kendepannya juga kita akan buka di Thailand dan Australia,"terangnya.

Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, Lion telah menyewa rusun BP Batam di Kabil untuk dijadikan tempat tinggal karyawannya.

" Lion akan menyewa rusun di kabil sebanyak 2 blok dengan jumlah sebanyak 400 kamar,"terangnya

Berstandar Internasional

Hanggar maskapai Lion Group yang saat ini pembangunanya masih terus berlangusng nantinya akan diusahakan bersetandar Internasional.

" Hanggar yang kita bangun ini kita usahakan akan mendapatkan sertifikasi European Aviation Safety Agency (EASA) yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan sipil Uni Eropa,"terangnya.

Dia kembali menjelaskan, sertifikasi EASA nantinya akan menjadi bekal untuk mendapatkan sertifikas FAA yang dikeluarkan oleh Amerika. "Bertujuan agar, hanggar kita bisa berstandar internasional,"terangnya.(jua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar