Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 22 April 2013

BP BATAM: LEGO JANGKAR NIPAH IZIN KEMENHUB

Jumat, 19/4/2013  (sumber : ANTARA)

Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan wilayah lego jangkar di Pulau Nipah merupakan kawasan yang dikelola oleh Kantor Pelabuhan (Kanpel) Sambu dan langsung berada dibawah Kementerian Perhubungan.

"Wilayah tersebut tidak masuk daerah kerja Kanpel dari BP Batam, namun Kanpel Sambu yang langsung berada dibawah Kementerian Perhubungan," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, segala kegiatan lego jangkar dikawasaan tersebut sesuai dengan tataruang yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Lokasinya memang diperuntukkan untuk itu. Namun bukan BP Batam yang mengelola. Jadi kalau masyarakat di peisir Batam mempermasalahkannya tidak ke BP Batam," kata dia.

Wilayah kerja Kanpel dibawah BP Batam, kata dia, meliputi perairan Batuampar, Kabil, Batam Centre, Tanjung Uncang, Nongsa dan beberapa titik lain yang sudah ditentukan koordinatnya.

"Semua area labuh jangkar memang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan, namun di Batam selain Kanpel BP Batam ada juga yang dikelola oleh Kanpel lain termasuk Kanpel Sambu," kata Ilham.

Pada Kamis (18/4), ratusan nelayan pesisir Kota Batam mendatangi kantor wali kota menolak tata ruang perairan sekitar Pulau Nipah sebagai wilayah lego jangkar kapal tengker.

Ratusan nelayan tersebut datang menggunakan lima buah bus besar dan sebuah mobil bak terbuka dengan berbagai spanduk penolakan kawasan Pulau Nipah dijadikan wilayah komersiil. Nelayan mengatakan wilayah perairan Pulau Nipah merupakan area tangkapan ikan para nelayan.

"Kami menolak peruntukan Pulau Nipah menjadi wilayah engker kapal," kata koordinator aksi, Faisal.

Nelayan mendukung Pulau Nipah yang merupakan salah satu pulau terluar Kota Batam dijadikan wilayah pertahanan Negara Kesatuan Reppublik Indonesia (NKRI) terdepan namun menolak dijaikan sebagi area komersil.

"Di sekitar pulau itu tempat nelayan menggantungkan hidup. Rubah tataruang yang ada, kami ingin wilayah tersebut tetap menjadi area tangkap nelayan," kata dia.(Kr-LNO/C/N001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar