Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 23 April 2013

7 Investor Berniat Investasi di Relang

PANTAI INDAH: Pantai Melur terlihat indah di Relang. Tujuh investor pun berniat menanamkan investasinya di Relang.
PANTAI INDAH: Pantai Melur terlihat indah di Relang. Tujuh investor pun berniat menanamkan investasinya di Relang.

Hingga saat ini, status lahan Rempang dan Galang (Relang) belum jelas karena belum keluarnya keputusan Kementerian Kehutanan. Padahal, sudah tujuh investor mengantri untuk masuk Relang. Ketujuh investor itu sudah mengajukan lahan di tujuh lokasi di Relang. Hanya saja, berkas permohonan rencana investasi itu masih ditunda.

Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi, BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Senin (22/4) di Batam. Menurut dia, ketujuh perusahaan itu mengajukan aplikasi investasi di Relang untuk hotel dan resort. Hanya saja, dia enggan membeberkan perusahaan-perusahaan dimaksud.

“Perusahaan pariwisata mengajukan untuk resort dan hotel. Karena disana pantai lebih bagus,” kata Ilham.
Ditanya lahan yang dikapling-kapling disana, menurut dia, akan diverifikasi nanti. Untuk verififikasi, BP Batam akan melibatkan Badan Arsip Nasional.

“Kita akan kerja dengan Badan Arsip Nasional karena arsib kepemilikan lahan sebelum tahun 1975 ada disana,” ungap Ilham.

Menurut Ilham, kerja sama dengan Badan Arsip Nasional ini bukan yang pertama. Saat melakukan verifikasi lahan di Sekupang, BP Batam juga kerja sama dengan Badan Arsip Nasional.

“Nanti mereka mengecek keaslian dokumen lahan yang diklaim warga,” sambungnya.
Selain Badan Arsip Nasional, BP Batam juga akan melakukan pemeriksaan diinternal. Saat ini BP mengaku sudah memiliki alat untuk mengecek keaslian dokumen lahan di Batam.

“Kita punya alat yang bisa membedakan dokumen palsu dan alat,” imbuh Ilham.
Terkait dengan investasi, selain di Rempang Galang, BP Batam juga menerima rencana investasi tujuh perusahaan asing selama Maret 2013. Ketujuh perusahaan itu akan berinvestasi 12,4 juta dolar AS.
Perusahaan itu merupakan peminat industri penunjang migas dan pembuatan serta perbaikan kapal.

Selain itu, ada juga realisasi investasi bidang industri barang dari mesin penunjang gas, industri barang dari pertambangan, serta industri barang karet dengan total kebutuhan tenaga kerja mencapai 352 orang.
“Kami harap tren positif pada awal 2013 terus bertahan hingga akhir tahun. Keamanan Kota Batam menjadi pertimbangan utama investor untuk menanamkan modal,” imbuhnya. (mbb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar