Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 30 April 2013

Eco Airport di Hang Nadim

SIBUK: Jalur penerbangan dari Bandara Hang Nadim ke berbagai daerah di Indonesia semakin sibuk. Saat ini, sudah ada 48 rute tujuan yang dilayani oleh sejumlah maskapai penerbangan.
SIBUK: Jalur penerbangan dari Bandara Hang Nadim ke berbagai daerah di Indonesia semakin sibuk. Saat ini, sudah ada 48 rute tujuan yang dilayani oleh sejumlah maskapai penerbangan.

Swedia Tawarkan Teknologi Mengurai Emisi Kadar CO2

Perusahaan SAAB Swedia yang diwakili Regional Director, South East Asia Business Development, Mark Robinson, mengajak Badan Pengusahaan (BP) Batam, mengembangkan Eco Air Port di Bandara Hang Nadim.

Perusahaan Swedia yang bergerak di bidang industri pertahanan dan aerospace ini, mendatangi BP untuk membahas pengembangan Hang Nadim.

Demikian diakui Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, Jumat (26/4) di ruang kerjanya, Batam Centre.

Dari 14 bandar udara di Eropa yang dianugrahi sebagai bandara terbaik, 10 bandara berasal dari Swedia.
Menurut dia, pembahasan akan berlangsung minggu depan, Senin (29/4) di Batam.

“Kita akan bersama untuk melanjutkan pembahasan pengembangan di Bandara Hang Nadim. Pembahasan lanjutan dilakukan setelah ada pembicaraan awal,” katanya.

Disampaikan Djoko, sejumlah perusahaan internasional juga ambi bagian dalam rencana pengembangan Hang Nadim ini. Selain SAAB, ada juga Cavotec dan LFV Aviation Consulting.

“Cavotec ini merupakan perusahaan penyuplai peralatan mesin termasuk ke sejumlah hanggar pesawat,” jelas Djoko.

Pada kesempatan itu, akan ikut serta Dewan Investasi dan Perdagangan Swedia yang bertugas di Indonesia, Erik Milfors. Mereka juga akan mengajak perusahaan yang membidangi sektor kedirgantaraan.

“Swedia ingin mengajak Indonesia sebagai partner dalam melaksanakan program kerja sama kedirgantaraan,” jelasnya lagi.

Menurut dia, Batam menjadi daya tarik, karena lalu lintas udaranya cukup padat. Potensi Bandara Hang Nadim dapat dikembangkan lebih luas untuk menuju Eco Airport yang sudah diaplikasikan negara-negara di Eropa.

“Eco Airport yang diusung Swedia mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan secara praktis,” jelasnya.

Menurut dia, Eco Airport menerapkan desain yang ramah lingkungan. Eco Airport mengurai emisi kadar CO2 dengan mengganti alat-alat yang hemat listrik, penerapan pembagian sampah, meminimalisir dan mengefisienkan kegiatan.

“Ini akan mengembangkan pelayanan dan kenyamanan pengguna,” imbuh Djoko.

Menurut Deputi Bidang Pengendalian BP Batam Asroni Harahap, BP Batam sudah melakukan pembicaraan yang produktif dalam pendekatan Swedia di Batam.

“Mudah-mudah kerja sama pengembangan infrastuktur Pulau Batam khususnya Bandara Hang Nadim ini bisa tercapai ke depan demi kemajuan kita,” imbuhnya. (mbb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar