Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 23 April 2013

Putra Habibie Diberi Waktu Dua Tahun

PT Indonesia Aero Maintence (IAM) memiliki waktu 24 bulan, sejak MoU ditandatangani pada 10 April 2013, untuk melakukan pembangunan.

Selama itu perusahaan putra mantan presiden BJ Habibie, Ilham Habibie ini harus menuntaskan pembangunan tahap pertama, di atas lahan 62 hektar, dari total 100 hektar, yang disewa selama 30 tahun, senilai Rp186 miliar.

Demikian disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham, Minggu (21/4). Perusahaan ini menargetkan pasar di Asia Pasifik. Selama ini, pesawat di Asia Pasifik, mayoritas melakukan servis pesawat di Swedia dan Inggris.

“Selama ini 70 persen pesawat Indonesia juga, melakukan perbaikan di Inggris dan Swedia. Potensinya besar, karena mereka menyasar pesawat Indonesia dan di Asia Pasifik,” bebernya.

Untuk itu, pembangunan tahap I dilakukan pembangunan fasilitas perkantoran, hangar pesawat dan hangar engine MRO, perpajangan taxi way dan fasilitas apron.

“Paling lambat 24 bulan pembangunan tahap I, di Hang Nadim untuk perawatan dan perbaikan pesawat terbang,” kata Ilham.

Menurut Ilham, pembangunan selama dua tahun itu mencakup lahan yang akan dipergunakan untuk perkantoran, hanggar, perbaikan dan perawatan berat (maintenance, repair and overhaul/MRO). Dimana, pembangunan tahap pertama itu akan mampu menampung 12 pesawat berukuran besar.

“Fasilitas yang dibangun untuk menampung 12 pesawat berukuran besar,” bebernya.

Sementara untuk tahap II, PT IAM akan membangun fasilitas jalan untuk engine shop dan gudang sparepart. Pembangunan harus selesai selama 48 bulan sejak perjanjian ditandatangani.

“Tahap II, lahan yang dibangun 15 hektare untuk pengerjaan fasilitas jalan akses untuk engine shop dan gudang suku cadang,” bebernya.

Selanjutnya untuk tahap III, akan dilakukan untuk membangun hangar airframe MRO dan shop pendukung lainnya dan paint shop. Paling lambat, pembangunan selesai 72 bulan sejak MoU.

“Tahap ketiga, pembangunan hanggar air frame, MRO, dan beberapa bangunan penunjang lainnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, nilai investasi PT IAM, sekitar 200 juta dolar AS. Saat beroperasi, perusahaan ini akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja.

“Jadi ada dua perusahaan yang membangun MRO. PT Lion Air Grup dan IAM,” imbuhnya. (mbb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar