Sabtu, 20/4/2013 (sumber : ANTARA)
Badan Pengusahaan (BP) Batam
mengemukakan pada Maret 2013 tujuh perusahaan asing menyatakan berminat
menanamkan modal di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free
Trade Zone/FTZ) Batam dengan nilai 12,4 juta dolar AS.
"Industri penunjang migas dan pembuatan serta perbaikan kapal masih menjadi sektor paling diminati dibanding sektor lain," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, selain kedua bidang tersebut, pada Maret 2013 juga ada realisasi investasi bidang industri barang dari mesin penunjang gas, industri barang dari pertambang, serta industri barang karet dengan total kebutuhan tenaga kerja mencapai 352 orang.
"Kami harap tren positif pada awal 2013 terus bertahan hingga akhir tahun. Keamanan Kota Batam menjadi pertimbangan utama investor untuk menanamkan modal," kata dia.
Ilham mengatakan, perusahaan yang merealisasikan investasi tersebut berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, China dan UAE.
"Selain yang menyatakan minat tersebut, hingga Maret sudah ada 33 perusahaan yang merealisasikan investasi mereka di Batam," kata Ilham.
Ia mengatakan, Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan sebanyak 90 pengusaha asing berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam (FTZ) dengan nilai investasi minimal 350 juta dolar AS.
"Kami yakin target tersebut terpenuhi, karena pada 2012 investasi menyentuh angka 300 juta dolar AS sementara targetnya hanya 200 juta dolar AS," kata dia.
Negara-negara kawasan Asia seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, Jepang masih menjadi negara paling banyak berinvestasi di Batam.
"Target utama tahun ini masih kawasan Asia, namun tidak menutup kemungkinan promosi juga dilakukan di wilayah Amerika, Eropa, dan Afrika," kata Ilham.
Ilham mengatakan, bidang usaha, elektronik, manufaktur, galangan kapal dan industri penunjang migas masih menjadi sektor yang diharapkan mampu mendatangkan investasi asing dengan nilai tinggi.
"Industri penunjang migas dan pembuatan serta perbaikan kapal masih menjadi sektor paling diminati dibanding sektor lain," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, selain kedua bidang tersebut, pada Maret 2013 juga ada realisasi investasi bidang industri barang dari mesin penunjang gas, industri barang dari pertambang, serta industri barang karet dengan total kebutuhan tenaga kerja mencapai 352 orang.
"Kami harap tren positif pada awal 2013 terus bertahan hingga akhir tahun. Keamanan Kota Batam menjadi pertimbangan utama investor untuk menanamkan modal," kata dia.
Ilham mengatakan, perusahaan yang merealisasikan investasi tersebut berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, China dan UAE.
"Selain yang menyatakan minat tersebut, hingga Maret sudah ada 33 perusahaan yang merealisasikan investasi mereka di Batam," kata Ilham.
Ia mengatakan, Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan sebanyak 90 pengusaha asing berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam (FTZ) dengan nilai investasi minimal 350 juta dolar AS.
"Kami yakin target tersebut terpenuhi, karena pada 2012 investasi menyentuh angka 300 juta dolar AS sementara targetnya hanya 200 juta dolar AS," kata dia.
Negara-negara kawasan Asia seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, Jepang masih menjadi negara paling banyak berinvestasi di Batam.
"Target utama tahun ini masih kawasan Asia, namun tidak menutup kemungkinan promosi juga dilakukan di wilayah Amerika, Eropa, dan Afrika," kata Ilham.
Ilham mengatakan, bidang usaha, elektronik, manufaktur, galangan kapal dan industri penunjang migas masih menjadi sektor yang diharapkan mampu mendatangkan investasi asing dengan nilai tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar