Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 12 April 2013

Bakal Serap 4.000 Pekerja

PT Indonesia Aero Maintenance Teken MoU dengan BP Batam.

Rencana pembangunan Maintenance Repair and Overhoul (MRO) di Batam, ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding MoU antara PT Indonesia Aero Maintenance dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Untuk tahap pertama pembangunan, dialokasikan lahan sekitar 62 hektar di kawasan Bandara Hang Nadim.

Demikian disampaikan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, Kamis (11/4). Disebutkan, MoU itu ditandatangani di Jakarta, Rabu (10/4). Perjanjian itu untuk pengalokasian lahan di Bandara Hang Nadim Batam.

”Penandatanganan MoU diwakili anggota I Deputi Bidang Pengusahaan Sarana, Wayan Subawa dan Direktur PT Indonesia Aero Maintenance, Christoper Radhakharisnan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, penandatanganan MoU disaksikan mantan Presiden RI, BJ Habibie dan Ketua BP Batam Mustofa Widjaya.

”Tahap pertama akan dialokasikan seluas 62 hektar. Awal September 2013 ini sudah mulai pembangunannya,” harap Djoko.

Diperkirakan, dalam 24 bulan ke depan, perusahaan industri pesawat itu sudah mulai beroperasi. Perusahaan tersebut menanamkan investasi sekitar 200 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1.920.000.000.000 (Rp1,92 triliun) dengan kurs rupiah Rp9.600 per US$. Sementara tenaga kerja yang akan terserap, diperkirakan sekitar 4.000 orang.

”Tenaga kerja akan ditempatkan di maintenance dan overhoul pesawat maskapai nasional, yang selama ini 70 persen dilakukan di luar negeri,” imbuh Djoko.

Awalnya, Kasubdit Humas dan Publikasi, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, mengatakan perusahaan yang akan investasi itu adalah PT Ilthabi Rekatama, untuk industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO) dan pembuatan pesawat. Perusahaan itu didirikan putra mantan Presiden RI, BJ Habibie.

Mereka akan menyasar pasar Asia Pasifik. Pasar Asia Pasifik diakui merupakan pasar potensial untuk industri pesawat saat ini. Aktivitas ekonomi juga sedang tumbuh di Asia Pasifik. Awalnya lahan yang diinginkan 150 hektar. Tapi dialokasikan 100 hektar saja.(MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar