Selasa, 02-04-2013 (sumber : Batamtoday)
|
||||||||||||||
| ||||||||||||||
BATAM,batamtoday - Jumlah pasien pengguna Jamsostek di RS BP Batam tidak
mengalami peningkatan, hanya di kisaran 15 persen, meski ada pemutusan
kerjasama antara BUMN tersebut dengan salah satu rumah sakit di Batam.
"Pasien terbanyak kita justru pemegang Jamkesmas, SKTM dan umum yang prosentasenya mencapai 50 persen," kata Indra Yanti, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RS BP Batam, Selasa (2/4/2013).
Indra menegaskan sebagai rumah sakit yang didanai pemerintah, RS BP Batam tetap mengutamakan pelayanan bagi seluruh pasien, tanpa membedakan strata maupun golongan.
"Kita tidak memandang pasien dari orang kaya maupun orang miskin atau ia menggunakan pembayaran menggunakan Jamkesmas, Jamsostek, SKTM semua sama pelayanannya," tambahnya.
Saat ditanyakan soal paket-paket yang ditawarkan kepada Jamsostek, Indra mengatakan sudah diajukan program paket tersebut.
"Hanya dua belah pihak harus sepakat antara paket itu seperti apa tentu kita di dalam kerjasama tidak ada pihak yang dirugikan terutama pasien," ujarnya.
Sampai saat ini kerjasama soal paket masih dibicarakan dan RS BP Batam juga minta kepada pihak Jamsostek untuk menyampaikan secara detail paketnya yang ditawarkan.
"Kita berharap pasien harus terutama kita harus memperhatikan pasien, harus diuntungkan dengan biaya seminimal mungkin tapi memenuhi pelayanan yang diperlukan," ujar Indra.
Dia juga meminta masyarakat jangan panik mengenai layanan Jamsostek ini mengingat tak hanya satu rumah sakit saja yang melayaninya.
"Pasien terbanyak kita justru pemegang Jamkesmas, SKTM dan umum yang prosentasenya mencapai 50 persen," kata Indra Yanti, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RS BP Batam, Selasa (2/4/2013).
Indra menegaskan sebagai rumah sakit yang didanai pemerintah, RS BP Batam tetap mengutamakan pelayanan bagi seluruh pasien, tanpa membedakan strata maupun golongan.
"Kita tidak memandang pasien dari orang kaya maupun orang miskin atau ia menggunakan pembayaran menggunakan Jamkesmas, Jamsostek, SKTM semua sama pelayanannya," tambahnya.
Saat ditanyakan soal paket-paket yang ditawarkan kepada Jamsostek, Indra mengatakan sudah diajukan program paket tersebut.
"Hanya dua belah pihak harus sepakat antara paket itu seperti apa tentu kita di dalam kerjasama tidak ada pihak yang dirugikan terutama pasien," ujarnya.
Sampai saat ini kerjasama soal paket masih dibicarakan dan RS BP Batam juga minta kepada pihak Jamsostek untuk menyampaikan secara detail paketnya yang ditawarkan.
"Kita berharap pasien harus terutama kita harus memperhatikan pasien, harus diuntungkan dengan biaya seminimal mungkin tapi memenuhi pelayanan yang diperlukan," ujar Indra.
Dia juga meminta masyarakat jangan panik mengenai layanan Jamsostek ini mengingat tak hanya satu rumah sakit saja yang melayaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar