* Copyright:ANTARA
Batam, 26/7 (ANTARA) - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan menolak kenaikan tarif air bersih perusahaan air minum PT Adhya Tirta Batam.
"Kami menolak kenaikan tarif ATB," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan usai rapat paripurna di Batam, Selasa.
Ia mengatakan bila dengan lisan dinilai kurang, maka akan membuat surat penolakan kenaikan tarif ATB.
"Dewan Kawasan juga sudah meminta tarif ATB tidak dinaikkan. Dewan juga gitu, jadi apa lagi. Kalau perlu, bisa saja kita mengeluarkan surat penolakan," kata dia.
Memang, kata dia melanjutkan, pemerintah tidak memiliki hak dan wewenang untuk mengatur tarif ATB, karena berdasarkan peraturan, tarif air ditetapkan Badan Pengusahaan Batam.
Tarif air merupakan bagian dari konsensi ATB dan BP Batam, kata pria yang juga Wakil Dewan Kawasan Batam, Bintan dan Karimun.
Namun, kata dia melanjutkan, seyogyanya kenaikan tarif juga memperhatikan sikap dari pemerintah kota.
"Karena kita memperhatikan masyarakat. Pemerintah daerah, selalu mengatakan, jangan naikkan," kata dia.
Wali Kota juga mengkritisi pembahasan kenaikan tarif air yang terkesan ditutup-tutupi.
"Sampai sekarang, hasil pembahasan belum kita lihat. Memang pernah melibatkan dua orang staf pemkot, tapi mereka tidak sampai menyatakan menyetujui kenaikan. Mereka tidak melaporkan, karena tidak ada kebijakan yang signifikan. Setelah dipermasalahkan, baru dilaporkan ceritanya sebelumnya," kata Wali Kota.
BP Batam melalui surat keputusan Kepala BP Batam tertanggal 28 Juni 2011 menetapkan kenaikan tarif ATB 6,5 persen.
Kenaikan tarif air mulai berlaku sejak Agustus untuk tagihan bulan September 2011.
Sementara itu, Bank Indonesia Batam mengaji kenaikan tarif air perusahaan air minum memicu inflasi, apalagi dilakukan pada Agustus.
"Kenaikan tarif secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat inflasi, apalagi dilakukan Agustus, bulan Ramadhan," kata peneliti muda Bank Indonesia Batam, Mando.
Ia mengatakan inflasi di Kota Batam biasanya meningkat pada awal tahun, masa liburan sekolah dan Ramadhan hingga Lebaran. Bila tarif ATB dinaikan pada masa itu, maka akan memperburuk angka inflasi kota.
"BI menyarankan jangan dinaikkan pada masa-masa itu," kata dia.
Kenaikan tarif air, kata dia. Secara tidak langsung akan membuat ongkos produksi barang-barang yang menggunakan air meningkat, sehingga menyebabkan inflasi.
(T.Y011/B/N005/N005) 26-07-2011 15:17:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar