21 July 2011 (sumber Batam Pos)
Desakan Ketua Kadin Kepri Johannes Kennedy agar pembangunan pelabuhan kontainer Batuampar segera dibenahi, mulai direspon Badan Pengusahaan (BP) Batam. Dalam waktu dekat, BP Batam akan segera menyusun pra-kualifikasi tender ulang proyek pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Kontainer Batuampar. “Proses ini diperkirakan selesai dalam waktu dua bulan,” kata Ketua BP Batam, Mustofa Wijaja, belum lama ini.
Mustofa menjelaskan, tender ulang proyek pelabuhan ini menyusul belum adanya kepastian dari perusahaan asal Prancis, Compagnie Maritime d’Affretement-Compagnie Generale Maritime (CMA-CGM), yang menjadi pemenang tender sebelumnya. Yakni sejak 2007 hingga saat ini belum merealisasikan pembangunan sekaligus belum mengelola konsesi pelabuhan internasional ini selama 50 tahun.
Dalam tender ulang nanti, kata Mustofa, investor yang berminat harus mampu mengelola pelabuhan, bukan hanya membangun pelabuhan saja.
Pasalnya, ia menyebutkan, investor diharuskan mampu mengelola peti kemas diatas satu juta TEU’s pertahun selain berperan dalam konstruksi pelabuhannya nanti.
“Kalau hanya membangun, banyak yang bisa,” kata Mustofa.
Dia menambahkan, BP Batam terbuka terhadap pihak lain yang ingin mencarikan investor. Tidak harus dari luar negeri, investor juga bisa dari dalam negeri.
“Semua boleh cari investor, kita terbuka. Nanti kita akan bikin pra-kualifikasi, karena investornya kan harus jelas, bukan main-main dan mereka juga harus bisa mengelola,” katanya.
Sebelumnya, Johannes Kennedy mengatakan telah menawarkan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan kontainer Batuampar itu kepada pengusaha di China, saat berkunjung bersama Menkoekuin Hatta Radjasa, Mentri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Dubes RI untukChina Imron Cotan.
“Kami juga sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan China serta Perdana Menteri China. Dalam pertemuan itu, kami menawarkan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan kontainer Batuampar,” kata Johannes.
Bos Panbil ini mengatakan, ratusan CEO yang hadir dalam pertemuan di Westin Hotel, Beijing itu, tertarik berkunjung ke Indonesia dan melihat lebih dekat potensi pelabuhan kontainer Batuampar dan sejumlah proyek lainnya yang ditawarkan pemerintah Indonesia.
“Karena China mitra dagang terbesar kedua Indonesia, maka kami optimis mereka mau inves di sektor pelabuhan ini,” kata Johannes.
Sejumlah pengusaha China itu juga berencana berkunjung ke Indonesia, menindaklanjuti hasil pertemuan di Beijing itu.
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Promosi Kadin Kepri, Jadi Rajagukguk, menambahkan, ada dua investor dari China yang mengaku siap masuk. “Dari Korea juga sudah ada beberapa yang siap,” kata Jadi. (par/nur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar