Tribun Batam - Kamis, 14 Juli 2011
TRIBUNNEWBATAM.COM, BATAM-Meski hanya dua orang, karyawan RSOB ini masing-masing Ruslan dan Sarinah tetap semangat menggelar orasi didepan ruang tunggu berobat. Kedua karyawan ini menuntut Direktur RSOB, Dr Sri Rafela Allaida mundur dari jabatannya. Bahkan dua karyawan ini menganggap Direktur RSOB gagal sebagai pemimpin. Awalnya demo akan diikuti seluruh perawat dan karyawan RSOB, namun karena ada tekanan dan ancaman maka hanya dua orang saja yang tetap.
"Saya tidak tahu aksi demo ini bocor, padahal sebelumnya semuanya sudah sepakat akan menggelar aksi hari ini (Kamis red). Teman-teman memberitahukan mereka dapat ancaman akan diberhentikan jika tetap ikut demo,"ujar Ruslan.
Ruslan menceritakan sampai digelarnya demonstrasi ini. Berawal dari apa yang dialami waktu menjalankan tugas. Dia yang sebelumnya supir ambulan terjatuh saat menurunkan pasien dari mobil yang dipindahkan ke ruang perawat. Akibat dari Branker atau tempat tidur pasien lengket saat akan diangkat keluar dari ambulan. Ruslan pun mengalami sakit dibagian belakang. Dia pun langsung memeriksa ke dokter bedah syaraf dan ternyata ada gangguan dibagian tulang belakang.
"Dokterpun memberikan surat yang mengatakan kalau saya dilarang untuk mengangkut barang selama dalam perawatan jalan. Saya pun langsung memberitahukan kepada Direktur, namun tetap tidak percaya dan malah dibilang sakit dibuat,"ujarnya.
Ruslan pun tetap menjalankan tugasnya seperti biasa, namun sakitnya semakin parah dan diapun kembali memeriksakan kondisi kesehatan. Dia pun kaget melihat hasil scanering tiga demensi, ternyata tulang belakangnya menonjol keluar. Dia pun disarankan oleh dokter untuk berobat di salah satu RS di Jakarta. Mendapatkan informasi ini diapun kembali memberitahukan kepada atasannya sampai ke Direktur RSOB, namun tetap tidak percaya. Dan akhirnya dia mengadukan masalah ini ke Diputi Administrasi BP Kawasan Batam.
"Karena pimpinan tidak terima MC saya yang ajukan. Saya tetap kerja dan sakit saya semakin parah. Dan akhirnya saya berobat lagi tulang belakang menonjol keluar. Selama delapan bulan saya terus bekerja sehingga saya menggelar demo. Bahkan saya diancam karena sudah melaporkan ke Diputi BP Kawasan Batam ,"ujarnya.
Sementara manajament RSOB masih menggelarkan rapat terkait dengan aksi demo dua karyawan RSOB tersebut. (bur/koe)
Editor : dedy suwadha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar