Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 07 Juli 2011

ATB Menjaga Kepercayaan Masyarakat dari Tahun ke Tahun

(sumber Batam Pos)
Menyandang predikat perusahaan air terbaik di Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih data di Indonesia menunjukkan dari 380 an PDAM di Indonesia hanya kurang 5 persen PDAM menunjukkan pengelolaan yang sehat, termasuk di dalamnya adalah Batam, yang dalam hal ini pengelolaan air bersihnya dilakukan oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB)

Sesungguhnya terdapat banyak permasalahan yang kompleks dalam mengelola perusahaan air. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti ketersediaan air baku, besarnya investasi, tingkat pertumbuhan penduduk, dan lainnya. ATB merasa bersyukur meski pengelolaan masalah air sangat kompleks namun dari tahun ke tahun ATB selalu memperlihatkan grafik kinerja yang meningkat. Bahkan puncaknya ATB terpilih sebagai perusahaan air terbaik di Indonesia pada MAPAM Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) 2009 yang digelar empat tahun sekali.

Sejak konsensi antara Otorita Batam yang sekarang telah berubah menjadi BP Batam dengan ATB, pada 1996 jumlah penduduk Batam berkisar 247.000 jiwa. Saat ini berdasarkan data BP Batam 2010, jumlah penduduk Batam telah meningkat menjadi 1.024.756, atau meningkat 400 persen lebih

Dari jumlah sambungan, pada 1996 jumlah pelanggan ATB saat itu masih berkisar 15.810 pelanggan, sedangkan pada 2010 jumlah pelanggan ATB telah mencapai 176.553 sambungan. Sedangkan memasuki pertengahan 2011 pelanggan ATB telah mencapai 180.000 an lebih pelanggan . Artinya selama 15 tahun lebih ATB telah berhasil melayani pertumbuhan pelanggan baru yang mencapai 1200 persen.

Sedangkan untuk service coverage area, pada tahun 1996 hanya 35,71 persen dari seluruh kebutuhan sambungan air yang terlayani. Pada tahun 2010, service coverage area ATB telah mencapai 90,45 persen.

Menjaga Ketersediaan Air Baku

Dengan melihat data, ATB menyadari bahwa tantangan utama dan terbesar dari meyediakan suplai air di Batam, adalah tingkat pertumbuhan penduduk Batam yang fantastis. Pertumbuhan penduduk Batam yang tinggi ini, mau tidak mau harus terus menerus membuat ATB bekerja keras untuk mampu memenuhi pertumbuhan permintaan

Di balik pertumbuhan yang fantastis tersebut, Batam ternyata masih memiliki permasalahan besar lainnya yaitu Batam tidak memiliki air baku. Di kota lain jika PDAM setempat terkendala dalam memberikan layanan suplai air, warga masih dimungkinkan menggunakan alternatif pompa air, hal ini dikarenakan adanya air baku dan aliran sungai. Tetapi di Batam, hal ini tidak.dimungkinkan karena kondisi geografisnya.

Kita patut bersyukur bahwa BP Batam terus membangun waduk/dam untuk mengantisipasi kebutuhan air di masa depan. Dengan keberadaan dam seperti Mukakuning, Sei Ladi, Duriangkang untuk menampung hujan, diharapkan kebutuhan air baku di Batam terus terjaga.

Satu hal yang juga harus disadari, proses membendung laut dan mengolah menjadi air baku seperti pada dam Duriangkang, dan merubahnya dari air asin menjadi air tawar itu akan memakan waktu yang tidak sebentar, tetapi bertahun tahun. Hal ini mengakibatkan pemerintah dalam hal ini melalui BP Batam sebagai penyedia air baku, dan ATB sebagai perusahaan penyedia air bersih dalam pembuat keputusan bukan hanya untuk pemecahan masalah pada saat ini, tetapi juga harus menjadi bagian keputusan untuk perencanaan kedepan.

Proyeksi Supply dan Demand Batam

Saat ini dengan 6 dam yang beroperasi, kebutuhan air baku yang ada diproyeksikan bisa mencukupi hingga 2015. Sedangkan untuk mengolah air baku menjadi air minum, ATB juga telah meningkatkan kapasitasnya menjadi 3535 l/det.
Pada tahun 2009, kapsitas produksi ATB adalah 2835 l/det. Tetapi dengan beroperasinya DK IV Duriangkang yang menelan investasi sebesar 54 milyar, sejak April 2010 kapasitas produksi ATB bertambah 700 l/det atau meningkat menjadi 3535l/det.

Kondisi ini berarti kapasitas produksi ATB sudah over supply sekitar 20 persen lebih, dari kebutuhan yang ada saat ini. Dengan kata lain kapasitas produksi ATB saat ini sesungguhnya mampu melayani hingga 2013 atau maksimal 2014, dengan asumsi pertumbuhan permintaan kurang dari 10 persen.

Supply Demand Projection

Dengan melihat data supply & demand projection, kita bisa melihat ATB pada 2014 harus mampu meningkatkan kapasitas produksinya dari 3535l/det menjadi 4135 l/det.

Artinya pemerintah dalam hal ini BP Batam, juga harus mampu meningkatkan ketersediaan air baku di Batam dari 3850 l/det menjadi 4450 l/det.

Menjaga Kontinuitas Supply Air

Dengan kapasitas produksi yang sudah over supply, apakah lantas permasalahan penyediaan air saat ini sudah selesai? Ternyata tidak semudah itu, karena dari sisi operasional dibutuhkan lagi sebuah sistem distribusi dan pemeliharaan yang kuat.

Saat ini dengan meningkatnya kapasitas produksi menjadi 3535 l/det, dan selesainya pengerjaan pipa Tembesi –Batu Aji yang berdiameter 800 mm, perubahan signifikan yang dapat dirasakan adalah oleh warga Batu Aji. Saat ini warga didaerah Batu Aji, tidak lagi mengeluh karena tidak adanya suplai air.

Tapi bagaimana dengan warga Bengkong sekitarnya, atau sebagian kecil Tiban dan daerah lainnya yang masih terganggu suplai airnya? Untuk itu ATB memohon maaf yang sebesarnya pada warga di wilayah yang disebut di atas, karena kami belum mampu menjaga suplai air secara kontinyu

Tetapi permasalahan pada wilayah di atas, bukanlah pada kapasitas air, melainkan pada distribusinya. Untuk itu ATB telah merencanakan akan melakukan perbaikan distribusi kepada wilayah wilayah di atas pada tahun 2011 ini.

Beberapa bentuk perbaikan yang akan dilakukan kepada wilayah di atas adalah dengan merubah sistem distribusi dengan merubah wilayah DMZ. Dengan perubahan sistem distribusi diharapkan suplai air kepada wilayah wilayah di atas yang semakin padat penduduknya dapat diatasi.

Perbaikan selanjutnya adalah reinforcement pipa, yaitu dengan membuka jaringan pipa pipa baru dan juga perbaikan pada pipa pipa lama, sehingga kapasitas produksi ATB yang berlebih saat ini dapat dialirkan kepada wilayah wilayah yang disebut di atas. Pekerjaan ini tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar. Tetapi ATB berniat menuntaskan pekerjaan ini hingga akhir 2011.

Selanjutnya adalah meminimalkan dampak kepada pelanggan, akibat gangguan atau pemeliharaan yang dilakukan oleh ATB. Seperti kita ketahui distribusi air tidaklah seperti listrik, dimana jika terjadi gangguan pemadaman listrik maka listrik mati seketika, dan ketika sesudah perbaikan maka listrik juga langsung menyala, bahkan ditempat terjauh dari sumber listrik sekalipun.

Pada air, ketika terjadi perbaikan air tidak langsung mengalir, terutama pada mereka yang jauh dari sumber air. Untuk mereka yang dekat dengan sumber air, mungkin dalam 3 jam air sudah mengalir kembali sesudah perbaikan, tetapi untuk mereka yang jauh dari sumbernya, air bisa saja mengalir 1- 2 hari kemudian.

Untuk meminimalkan kondisi tersebut ATB berencana membangun 2 reservoir yaitu Batu Aji dan Kabil Reservoir, dimana masing masing berkapasitas 10.000 m3 & 6000 m3. Dengan dibangunnya reservoir ini maka daerah daerah sekitarnya akan mampu disuplai air minimal 4 jam selama terjadi gangguan atau pemeliharaan. ATB sendiri berencana akan menuntaskan pembangunan reservoir tersebut pada 2011 ini. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar