21 Juli, 2011 (sumber Tanjung Pinang Pos)
BATAM - Ratusan buruh Batam menggelar demonstrasi, diawali dengan aksi di Kantor ATB Batam Centre. Kemudian dilanjutkan ke Kantor BP Batam, Pemko dan DPRD Batam. Mereka menuntut pembatalan kenaikan tarif air bersih di Batam. Mereka menegaskan penolakan kenaikan tarif ATB dan menyebutkan, tidak ingin ditindas investor.
Pada aksi yang berlangsung Rabu (20/7), diikuti SPSI dan FSPMI. Dalam orasinya, Syaiful Badri dari FSPMI, mereka mempertanyakan kebijakan BP Batam bersama ATB. “Air naik, pekerja nangis darah. Kami tak ingin ditindas dengan investasi yang namanya ATB,” teriak Syaiful. Mereka juga mengingatkan DPRD Batam yang melakukan pembahasan ATB.
“Jangan ada tawar menawar. Kami meminta, yang ada hanya batalkan,” tegasnya. Mereka mempertanyakan sikap dewan yang dinilai tidak tegas dalam menolak kenaikan tarif. “Ingatlah, rakyat yang mempercayakan suaranya agar memperjuangkan hak masyarakat,” imbuhnya.
Wakil Ketua DPRD Batam, Ruslan Kasbulatov, yang menemui pendemo, menegaskan sikapnya menolak kenaikan tarif air. Dia mengaku, ada upaya penyuapan dari ATB kepada unsur pimpinan DPRD.
“Sudah saya sampaikan kepada kejaksaan. Saya sudah minta kejaksaan untuk membuntuti 24 jam salah satu direkturnya,” ungkap Ruslan.
Disebutkan Ruslan, ATB mendapat keuntungan Rp40 miliar. Seharusnya investasi keuntungan itu.
“Saya menolak kenaikan tarif air atb. Ada upaya penyuapan terhadap unsur pimpinan dari oknum pegawai Benny,” imbuhnya.(Martua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar