Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 26 Juli 2011

Ruslan: Saya Bertemu Hantunya Benny

(sumber Haluan Kepri)
Selasa, 26 July 2011

BATAM-Bantahan Wakil Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andrianto tentang adanya pertemuan antara dirinya dengan empat pimpinan DPRD Kota Batam di Kazu Restaurant, Kampung Utama, Nagoya, Batam, Senin (18/7) lalu, dianggap sebagai pernyataan tidak jujur.
Wakil Ketua I DPRD Kota Batam Ruslan Kasbulatov menilai, bantahan Benny tersebut hanya sekedar mencari pembenaran untuk diri sendiri saja. Namun, Ruslan enggan mengomentari lebih jauh pernyataan Benny yang disampaikan kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor PT ATB, Batam Centre, Minggu (24/7) itu.

"Saya tidak mau menanggapi lebih jauh lagi terkait bantahan Benny (soal) adanya pertemuan dengan empat orang unsur pimpinan (DPRD Kota Batam) itu," kata Ruslan kepada wartawan usai Rapat Paripurna DPRD Kota Batam di Gedung DPRD Kota Batam, Batam Centre, Senin (25/7).

Saat didesak soal kebenaran pertemuan antara dirinya dan tiga pimpinan DPRD lainnya dengan Benny, Ruslan dengan enteng menjawab, kalau memang Benny mengaku tidak ada pertemuan, berarti yang dihadapinya pada malam itu adalah arwahnya Benny. "Kalau begitu, simpel saja saya katakan. Bahwa, memang saya tidak ada bertemu dengan Benny, tapi bertemu dengan hantunya Benny," kata politisi PDIP Perjuangan itu seraya tersenyum.

Ruslan meminta agar Benny secara jujur dan gentlemen mengakui adanya pertemuan tersebut. Ia sendiri tidak akan mau lagi membuka cerita soal pertemuan tersebut. "Sebentar lagi mau puasa (Ramadhan). Saya tak mau bicara banyak lagi, biarlah masyarakat yang menilai kebenaran ada atau tidaknya pertemuan malam itu," kata dia lagi.

Disinggung tentang sikap tiga unsur pimpinan Dewan lainnya yang juga membantah adanya pertemuan itu, apalagi adanya upaya penyuapan seperti yang diungkapkannya, Ruslan hanya menggeleng. Begitu juga soal dugaan sudah diterimanya amplop berisi uang dari Benny. "Saya tak mau suudzon, tanya saja mereka," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi III Edward Brando saat dihubungi menegaskan dirinya tidak tahu-menahu soal adanya pertemuan ATB dengan pimpinan Dewan, maupun ATB dengan sejumlah anggota Komisi III. Kata dia, Komisi III sudah tegas menolak kenaikan tarif air ATB. "Kita sudah tegas-tegas menolak. Pembahasan soal ini masih kita lanjutkan di komisi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Benny Andrianto membantah ada pertemuan antara dirinya dengan unsur pimpinan DPRD Kota Batam di Kazu Restaurant. Benny juga membantah memberikan uang sosialiasi kenaikan tarif air ATB kepada pimpinan DPRD Kota Batam. "Hari Senin itu saya baru kembali dari luar kota, tidak ada pertemuan dengan mereka. Saya ada di rumah," kata Benny (Haluan Kepri, 25/7).

Sebelumnya, Ruslan Kasbulatov mengaku diundang menghadiri makan malam oleh pihak ATB, Senin (18/7) sekitar pukul 18.15 WIB di restoran masakan Jepang, Kazu Restaurant. Selesai berobat di Rumah Sakit Awal Bros, Ruslan bersama supirnya Bobby Fernando meluncur ke Kazu Restaurant.

Di tempat itu ternyata telah ada tiga pimpinan DPRD Kota Batam lainnya, yakni Ketua DPRD Kota Batam Surya Sardi, Wakil Ketua II DPRD Kota Batam Zainal Abidin, Wakil Ketua III DPRD Kota Batam Aris Hardy Halim dan Wakil Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto.

Ruslan hanya sekitar satu jam di tempat itu. Berikutnya ia pergi meninggalkan restoran tersebut berbarengan dengan Surya Sardi. Sedangkan Zainal dan Aris masih tinggal bersama Benny.

Menurut Ruslan, dalam pertemuan itulah ia dan pimpinan DPRD Batam lainnya ditawari uang sosialisasi masing-masing sebesar Rp15 juta. Namun Ruslan menolaknya. Sedangkan tentang pimpinan Dewan lainnya Ruslan tak mengetahuinya, apakah menerima atau menolak. Tapi setelah meninggalkan restoran, beberapa kali Ruslan menelepon pimpinan Dewan lainnya agar menolak uang sosialisasi itu.

Pengakuan ini disampaikan Ruslan di hadapan puluhan anggota SPSI Kota Batam yang menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Batam menolak kenaikan tarif air ATB, Rabu (20/7). Supir Ruslan, Bobby Fernando, Jumat (22/7), membenarkan adanya pertemuan itu. Kepada wartawan di ruang pers Gedung DPRD Kota Batam, Bobby bahkan secara detail membeberkan pertemuan itu, termasuk mobil yang digunakan para pimpinan DPRD ke Kazu Restaurant. Ia juga menyatakan siap disumpah pocong bersama pimpinan Dewan lainnya untuk membuktikan siapa yang benar.

Selain terhadap pimpinan DPRD, beredar informasi ATB juga melakukan upaya penyuapan terhadap sejumlah anggota Komisi III DPRD Kota Batam. Bersama pimpinan Dewan, Komisi III memang memegang posisi penting dan strategis dalam menentukan lolos atau tidaknya tarif air bersih yang sudah diteken Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) Mustofa Widjaja.

Sama seperti pimpinan Dewan, upaya penyuapan terhadap anggota Komisi III juga disebut juga dilakukan dengan mengundang mereka makan malam ke sebuah restoran. Di sana, mereka ditawari uang sebesar Rp80 juta dengan dalih uang sosialisasi. Konon, uang itu ditolak oleh anggota Komisi III yang hadir dalam pertemuan itu. ATB dan sejumlah anggota Komisi III membantah hal ini. (lim/ybt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar