Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 05 April 2013

Warga Kampung Jabi Ancam Bakar Alat Berat

Jumat, 05 April 2013  (sumber : Haluan Kepri)
 
Jika BP Batam Tetap Lakukan Penggusuran

NONGSA (HK) -Warga Kampung Jabi, Kecamatan Nongsa akan melakukan perlawan jika BP Batam menggusur mereka. Bahkan, mereka mengancam akan membakar alat berat yang masuk ke wilayah itu.  Alasan mereka menolak digusur karena Kampung Jabi merupakan kampung tua yang sudah ada sebelum Bandara Hang Nadim berdiri.


Penetapan Kampung Jabi sebagai kampung tua berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Batam nomor 105 tahun 2004. Dalam SK itu, dijelaskan bahwa di Batam terdapat 33 titik kampung tua dan salah satunya Kampung Jabi. Dan juga ada maklumat yang ditandatangani oleh Ketua BP Batam.

Salah seorang warga Kampung Jabi, Abdul Kadir, SH mengatakan, warga Kampung Jabi langsung berkumpul begitu mendengar informasi bahwa Kampung Jabi diklaim masih wilayah Bandara Hang Nadim. Ini sehubungan rencana BP Batam yang akan menggusur rumah warga yang jelas-jelas masuk dalam wilayah Bandara.

" Apapun yang terjadi kita tetap memperjuangkan kampung kita. Kami sangat keberatan kampung kami dibilang masuk dalam kawasan Bandara, kami akan pertahankan ini,"terangnya.

Ia mengatakan sejak beredar informasi bandara masuk kawasan Bandara, warga kampung Jabi jadi tidak bisa tidur. Mereka resah memikirkan rumah mereka akan digusur oleh BP Batam.

Kadir menyebutkan, Kampung Jabi telah ada sejak tahun 1937 sebelum adanya bandara Hang Nadim Batam.  Kampung Jabi dibangun pertama kali oleh empat orang perantau dari Sulawesi. Mereka bercocok tanam dan membangun kampung tersebut.

Bahkan, kata dia, pada tahun 1981 lalu, Otorita Batam yang kini berganti nama menjadi BP Batam pernah meminta kepada masyarakat untuk membebaskan lahan karena akan dibangun jalan umum. Karena untuk kepentingan umum akhirnya warga merelakan lahannya digunakan untuk pembangunan jalan.

" Tapi sekarang ada lahan Kampung Jabi kok dibilang masuk kawasan bandara, kita tidak terima. Dan juga tidak ada istilah Kampung Jabi 1 atau Kampung Jabi 2, Kampung Jabi tetap satu,"terangnya.

Dikatakan dia, saat ini total warga yang tinggal di Kampung Jabi sekitar 300-an Kepala Keluarga (KK). Tapi yang diklaim masuk kawasan bandara ada sebanyak 100-an KK. Pemko Batam setuju bahwa jaraknya 300 meter dari jalan masuk ke bandara Hang Nadim itu masuk Kampung Jabi atau kampung tua.

Ketua Rukun Warga (RW) 04 Kampung Jabi Amiluddin mengatakan warga sepakat menolak penggusuran di Kampung Jabi. Sebagai bentuk penolakan itu, warga akan membakar alat berat yang masuk ke wilayah mereka.  "Kalau ada alat berat yang datang dan ingin melakukan penggusuran akan kita bakar," katanya.(jua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar