Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 04 April 2013

Lion Air Investasikan Rp3,5 Triliun

TINJAU: Direktur Humas dan PTSP BP Batam Dwi Djoko, Kabag Keuangan Bandara Hang Nadim Suwarso dan Heavy Maintenance Manager PT Lion Air saat meninjau lokasi pembangunan hanggar di Bandara Hang Nadim, kemarin.
TINJAU: Direktur Humas dan PTSP BP Batam Dwi Djoko, Kabag Keuangan Bandara Hang Nadim Suwarso dan Heavy Maintenance Manager PT Lion Air saat meninjau lokasi pembangunan hanggar di Bandara Hang Nadim, kemarin.

Bangun Hanggar di Bandara Hang Nadim
 
Setelah memulai pembangunan maintenance repair and overhaul (MRO/hanggar) seluas 4 hektar, PT Lion Air Group akan menambah pembangunan hanggar di atas lahan 12 hektare di Bandara Hang Nadim.

Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Lion telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan nilai investasi Rp3 triliun.

Untuk hanggar tahap pertama akan diresmikan, Juni 2013 ini.

Menurut Heavy Maintenance Manager Lion Group, Ronny Roozanno, Rabu (3/4), mereka memilih Batam karena dekat dengan Singapura.

Sparepart pesawat Lion kebanyakan didatangkan dari Singapura. Status Free Trade Zone (FTZ) juga diakui menjadi pertimbangan mereka, sehingga biaya lebih murah.

“Batam dekat Singapura dan landasan pesawat juga panjang,” ungkapnya.

Khusus untuk hanggar tahap pertama di atas lahan seluas 4 hektar akan diresmikan Juni 2013 ini.

Pembangunan yang sudah berjalan saat ini ditargetkan selesai Mei 2013 nanti.

“Kalau sudah beroperasi, itu sudah bisa menampung 12 pesawat. Sementara yang tahap II akan menampung 16 pesawat,” sambung Ronny.

Disampaikannya, sebelumnya mereka membangun hanggar di Bandung dengan sewa 5 tahun hingga 2010. Setelah itu, mereka pindah ke Surabaya untuk pemeliharaan.

“Hanggar kita lebih luas. Ini sangat kita perlukan karena Lion memiliki 750 pesawat,” katanya.

Pesawat-pesawat itu dioperasikan Lion Air Grup. Selain Lion Air, ada Malindo Air, Wings Air dan Batik Air yang akan segera beroperasi.

“Kita butuh tempat lebih luas dan tenaga kerja yang besar,” jelasnya.

Untuk pengoperasian hanggar ini, Lion Air membutuhkan tenaga kerja sekitar 1.000 orang untuk hanggar tahap I.

“Kita mulai melakukan rekrutmen dan diberikan pendidikan Lion Mekanik di Jakarta. Setelah itu mereka akan ditugaskan di Batam,” ujar Ronny.

Bahkan, diantara tenaga teknis yang akan ditugaskan di Batam, sudah ada yang mengikuti training di Amerika Serikat.

“Rencananya, para pekerja yang akan bertugas itu akan ditempatkan di 400 kamar di Rusunawa di Kabil,” imbuhnya.

Di tempat sama, Kabag Keuangan Bandara Hang Nadim, Suwarso mengatakan, saat ini pembangunan tahap II dilaksanakan bersama BP Batam. Lion menyewa lahan BP Batam di Bandara selama 25 tahun.

“Sewa lahan Rp36 miliar. Pembayarannya per 30 hari sejak MoU. Pertama Rp12 miliar,” tambahnya.

Direktur Humas dan PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, sebenarnya Lion Air awalnya ingin membangun hanggar di Sulawesi. Di sana Lion sudah melakukan pematangan lahan. Tapi karena birokrasinya rumit, mereka mencari tempat lain dan akhirnya di Batam.

“Mereka awalnya tidak percaya birokrasinya mudah, tidak seperti di daerah lain. Di Batam, awalnya kita kasih 4 hektare. Birokrasinya tidak rumit seperti di daerah lain di Indonesia,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, Selasa (2/4), sudah dilakukan penandatanganan MoU antara Direktur PT Lion Teknik, Romdani dengan Anggota I Deputi Bidang Sarana dan Prasarana BP Batam, I Wayan Subawa di Gedung BP Batam. Menurut Romdani, sebelumnya Lion Air, menyewa lokasi empat lahan 4 hektare yang dibangun dengan investari Rp500 miliar.

“Sekarang, Lion Air mendapatkan alokasi 16 hektare lahan. Nilai investasi mencapai Rp3,5 triliun,” imbuhnya.

Kesuluruhan hanggar yang akan dibangun akan menampung pesawat jenis Boeing 737 dan 747 milik Lion Air dan pesawat lain milik Lion grup.(MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar