Info Barelang
Jumat, 21 Desember 2012
Tanjungsauh Bakal Adopsi Rotterdam Van Oord
Demikian disampaikan Irwansyah, salah seorang utusan DPRD Batam yang beberapa waktu lalu berangkat ke Belanda. Kepada wartawan Kamis (20/12) di gedung dewan, Irwansyah menyebutkan pengembangan pelabuhan Tanjungsauh akan mengikuti yang ada di Van Oord. Tahun depan, design engineering detail (DED) dimulai.
”Reklamasi akan dilakukan tanpa pengerukan pasir darat. Reklamasi akan mengambil langsung pasir yang ada di laut,” katanya.
Ke depan, menurut Irwansyah, pembangunan akan dilakukan PT Pelindo II, BUMN yang mengelola pelabuhan baru di Tanjungpriuk. Regulasinya akan diajukan guna mendukung pengembangan kawasan ini.
”PP diusulkan untuk diperbaharui, agar lahan seluas 2.000 hektare itu masuk dalam FTZ,” ungkapnya.
Rencananya, pasir dalam laut disedot dan disemprot untuk ditimbun dan dijadikan daratan. Menurut dia, cara itu sangat memungkinkan, seperti halnya dilakukan Singapura sebelumnya. Pengembangan Van Oord juga menyedot pasir laut hingga kedalaman 70 meter.
”Singapura mereklamasi lautnya dengan pasir laut kita. Laut kita yang dangkal semakin dalam dan cocok untuk pelabuhan,” imbuhnya.
Menurut dia, menyedot pasir laut akan lebih ramah lingkungan. Van Oord yang mereka kunjungi di Belanda juga sudah mengerjakan pelabuhan baru di Jakarta, yaitu pelabuhan Kali Baru.
“Pengembangan pelabuhan transhipment terbesar di dunia berada di Belanda,” katanya.
Pelabuhan Tanjungsauh, merupakan bagian dari pendulum nusantara. Ke depan akan jadi jalur angkutan logistik dari Sorong-Makasar-Surabaya-Jakarta-Batam-Medan.
”Pulau Ngenang akan ikut disatukan,” imbuhnya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar