Minggu, 23 Desember 2012 (sumber ANTARA)
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam dan perusahaan asal Korea Selatan akan
membahas rencana investasi pembangunan Jembatan Batam-Bintan."Delegasi Korsel akan datang untuk membahas sejumlah proyek, termasuk pembangunan Jembatan Babin," kata Kepala Sub Direktorat Humas dan Publikasi BP KPBPB Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Jumat.
Delegasi pengusaha bersama Duta Besar Korsel akan datang ke Batam, Rabu (27/12).
Ia mengatakan pihak Korsel seblumnya pernah mengungkapkan ketertarikannya terlibat dalam pembangunan jembatan.
Pihak Korsel dijadwalkan melakukan serangkaian pembahasan dan pengkajian pembangunan Jembatan Babin.
Rencananya, Jembatan Babin sepanjang 6,7 km akan menyambungkan Pulau Batam dan Bintan dan dua pulau yang terletak di antaranya Pulau Tanjungsauh dan Pulau Buau.
Delegasi Korsel juga diagendakan untuk meninjau langsung Pulau Tanjungsauh yang oleh pemerintah akan dijadikan pelabuhan transhipment.
"Korsel juga akan melihat langsung lokasi tahap pertama di Tanjung Sauh," kata dia.
Selain rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Delegasi Korsel juga akan membahas teknologi tinggi dalam e-Government dan pengaturan sistem pembuangan air limbah yang ramah lingkungan di Batam.
Perusahaan asal Korsel mengajukan diri untuk membuat studi kelayakan pengolahan limbah Batam.
"Mereka serius dan niatnya mengkaji pembangunan Jembatan Babin. Mereka sudah menyatakan minat, semoga setelah kunjungan ini akan terjadi kesepakatan. Untuk Waste Water Treatment sudah ada kesepakatan," kata dia.
Dalam kunjungan singkat ke Batam, delegasi Korsel membawa Direktur Korea International Cooperation Agency (Koica) Choi sung Ho, Direktur Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Lee Woon Chang.
Kunjungan Delegasi Korsel akan membawa kepastian rencana investasi pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang telah direncanakan pemerintah provinsi dalam mengembangkan Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan dan Karimun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar