Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 19 Desember 2012

Batam Mestinya Lebih Maju

18 Desember 2012 (sumber Batam Pos)

BATAM (BP) – Usia Batam sudah mencapai 183 tahun, namun pertumbuhannya relatif sama dengan kota-kota lain di Indonesia. Bahkan tak sedikit yang menyebut kalau Batam kota sejuta ruko.

“Dengan segala potensinya, Batam seharusnya tumbuh menjadi kota yang jauh lebih maju dari kondisi saat ini. Baik dari sektor industri, pariwisata dan sektor-sektor lainnya,” kata peneliti sekaligus ahli political marketing, Adman Nursal, tadi malam (18/12). Termasuk kaitannya dengan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
 
Menurut dia, perlu ada strategi khusus dan city branding yang jelas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Batam saat ini. Tema inilah yang akan disampaikan lebih mendalam oleh Adman dalam seminar HUT ke-183 Kota Batam, Rabu (19/12) besok. Kata Adman, city branding atau city marketing adalah konsep pengembangan kota yang diselaraskan dengan potensi serta tujuan pembangunan kota itu.

Sayangnya, kata dia, sejauh ini belum ada kota di Indonesia yang serius menjalankan konsep city branding ini.

Dia mencontohkan beberapa kota di Inggris, Jepang, Amerika, Australia, China dan negara-negara maju lainnya. Pemerintah kota di negara tersebut sukses menciptakan branding melalui berbagai cara dan konsep.
“Beijing misalnya. Mereka sukses menciptakan brand image sebagai kota dengan teknologi tinggi dan ramah lingkungan melalui iven Olimpiade 2008,” katanya.

Khusus untuk Batam, lanjut Adman, sebenarnya juga memiliki potensi yang perlu dikembangkan melalui skema city branding. Jika menilik sejarahnya, Batam merupakan kota yang digadang menjadi kota tujuan investasi terkemuka di Indonesia. Selain itu Batam memiliki potensi sebagai kota Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dan kota pariwisata karena lokasinya yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

Selaras dengan lokasi strategis ini, Batam juga berpotensi menjadi kota penyangga bagi Malaysia dan Singapura dari sektor layanan kesehatan. Dimana saat ini masih banyak warga Indonesia yang berobat ke Singapura dan Malaysia.

“Batam juga bisa menjadi etalase sektor wisata kuliner dan perdagangan Indonesia,” ujar pria kelahiran Kerinci ini.
 
Namun dia menegaskan, city branding harus disejalankan dengan tujuan pembangunan kota dari seluruh pemangku kepentingan. Sehingga konsep pencitraan kota tersebut menjadi jelas dan terarah.

Adman juga menyampaikan, target city branding atau city marketing bukan semata-mata pasar asing atau masyarakat luar daerah. Masyarakat dalam kota juga harus tetap menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep city branding.

“Percuma saja jika imej suatu kota sangat bagus di mata internasional tapi warganya sendiri malah tidak bangga dan tidak nyaman dengan konsep pengembangannya,” ujat Adman.

BP dan Pemko Harus Kompak

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Rudi menilai, Batam akan tumbuh pesat ke depan jika dua instansi yakni Badan Pengusahaan Batam dan Pemko Batam kompak membangun Batam. Masalah apapun yang ada, akan bisa diselesaikan jika BP dan Pemko sejalan.

Rudi mengklaim, Batam semakin maju di usianya yang ke-183 tahun. Namun ia tak menafikan jika masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Mulai persoalah sampah, kota kumuh, jalan berlubang, banjir, penataan kota yang semrawut, transportasi, dan masalah lainnya.

Masalah-masalah itu, kata Rudi, tak bisa diselesaikan Pemko Batam sendirian. Penyebabnya, katanya, karena Pemko Batam bukan satu-satunya penguasa di Batam. Ada BP Batam yang juga mengurusi pembangunan Batam. (par/med) (62)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar