Info Barelang
Senin, 17 Desember 2012
Disarankan Cari Peluang Ekspor ke AS
BADAN Pengusahaan (BP) Batam akan mengurangi ketergantungan Batam dengan Singapura dalam kegiatan industri. Sementara untuk elektronika masih bisa langsung ke Amerika dan Eropa. Mengurangi ketergantungan ini dilakukan dengan mengambil pasar yang berbeda dengan Singapura.
Demikian disampaikan Vice Presiden Global Head Public Sector Government, Frost and Sullivan, Shivaji Das, Kamis (13/12) di Marketing Centre, BP Batam. BP Batam didorong untuk mencari pasar baru di luar negeri dan di luar Singapura.
”Ketergantungan dengan Singapura harus dikurangi. Ini penting untuk mengurangi resiko jika Singapura mengalami goncangan ekonomi,” ungkap pimpinan konsultan yang berpusat di Amerika Serikat ini.
Disebutkannya, diversifikasi ekonomi penting dilakukan, karena saat ini pendapatan Batam 60 persen lebih dari perusahaan industri seperti elektronik. Hal ini bagian dari poin yang disarankan, konsultan yang berkantor di Singapura ini bagian roadmap perjalanan BP Batam hingga tahun 2020.
”Di mana 60 persen hasilnya diekspor ke Singapura dan 70 persen bahannya didatangkan dari Singapura,” katanya.
Untuk mengurangi ketergantungan itu, maka disarankan untuk mendorong industri yang berbeda dengan pasar Singapura. Di antaranya elektronik yang bisa langsung di ekspor ke Eropa dan Amerika. Selain itu, juga mengembangkan pasar parawisata dari China dan Arab.
”Industri elektronika masih bisa kita langsung ke Amerika dan Eropa,” sarannya.
Disampaikan Shivaji, mereka mendorong ke BP Batam mendorong produktivitas tenaga kerja. Di samping itu, untuk Batam ke depan, perlu didorong UKM tumbuh lebih besar sebagai tonggak perekonomian.
”Kita melakukan diversifikasi dan mengurangi ketergantungan dengan Singapura,” ulangnya.
Mereka juga mendorong agar Batam menciptakan lapangan kerja dengan lebih fokus pada alih tehnologi, service outsorching, parawisata, dan elektronik. Industri teknologi informasi juga diakui masih ada peluang selain dari pasar nasional dengan meraih pasar Malaysia.
”Ini dianjurkan untuk ditingkatkan. Kalau ini terintegrasi, bisa dicapai pertumbuhan ekonomi dua kali dari sekarang,” ujar Shivaji.
Terkait dengan kawasan industri Iskanda Muda Malaysia, diakui bukan pesaing Batam. Dia beralasan, Iskandar Muda lebih pada sektor jasa dan riset. Sementara di Batam, lebih pada industri manufakturing.
”Posisi Batam dan Iskandar tidak bersaing tapi saling mengisi. Pengembangan usaha baru dan teknologi tinggi,” imbuhnya.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar