Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 26 Desember 2012

Delegasi Dubes Korsel ke Batam Bahas Jembatan Babin

25 Desember 2012 - (sumber Batam Pos)
 
Korea Selatan akan segera membahas rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang merupakan bagian dari masterplan infrastruktur Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).
Pembahasan tersebut terkait rencana Pemprov Kepri dan BP Batam yang tengah mencari pihak swasta sebagai investor untuk merealisasikan proyek jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Bintan itu.

Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan, mengatakan pembahasan Korsel-BP Batam tersebut akan berlangsung Rabu, (27/12) di sela-sela kunjungan Dubes Korsel untuk Indonesia Kim Young-Sun di Batam.
”Delegasi duta besar Republik Korea Selatan berkunjung ke Batam 27 Desember mendatang untuk membahas sejumlah proyek di sini. Salah satunya Jembatan Babin,” katanya, Senin (24/12).
Dalam pembahasan tersebut lanjut Ilham, pihak Dubes Korsel membawa tujuh delegasi, di antaranya adalah Direktur Korea International Cooperation Agency (Koica) Choi sung Ho.
Selain itu, ada Direktur Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Lee Woon Chang. EDCF adalah bentuk bantuan pinjaman yang diberikan Korsel kepada sejumlah negara.
Pembahasan lanjutan ini guna mengkaji lebih lanjut proyek Jembatan Babin sekaligus mencari solusi bagi BP Batam dan Pemprov.
Pada pertemuan tersebut pihak Korsel juga akan membicarakan pengembangan high technology dalam e-Government dan pengaturan sistem pembuangan air limbah yang ramah lingkungan di Batam.
Sementara pembahasan sistem pembuangan limbah di Batam tersebut terkait langkah Korsel yang mengajukan dirinya sendiri sebagai pengkaji studi kelayakan
”Mereka serius dan niatnya mengkaji pembangunan Jembatan Babin. Mereka sudah menyatakan minat, semoga setelah kunjungan ini akan terjadi kesepakatan. Untuk Waste Water Treatment sudah ada kesepakatan,” katanya.
BP Batam dan Pemprov Kepri berencana menghubungkan dua kawasan FTZ yakni Batam-Bintan dengan Jembatan sepanjang 6,7 kilometer. Pihak Korsel sebelumnya sudah menyatakan berniat membantu merealisasikan rencana tersebut.
Biaya yang diperkirakan dibutuhkan untuk membangun Jembatan ini mencapai Rp3 triliun. (spt) (163)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar