Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 26 Desember 2012

Bakal Menelan Anggaran 3 Triliun Rabu: Dubes Korsel Bicarakan Pembangunan Jembatan Babin


Senin, 24 Desember 2012 (sumber POSMETRO)

Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia akan berkunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk membahas rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) Rabu (26/12). Jembatan Babin yang merupakan bagian dari masterplan infrastruktur BP Batam, diperkirakan akan menelan dana lebih dari Rp3 triliun.

Ini disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan. Ia mengatakan Dubes Korsel untuk Indonesia Kim Young-sun akan membawa sejumlah delegasi ke Batam. Mereka datang untuk membahas sejumlah proyek disini. Salah satunya Jembatan Babin, katanya saat ditemui POSMETRO, Jumat (21/12).

Ilham menjelaskan, dalam pembahasan tersebut Dubes Korsel membawa tujuh delegasi. Diantaranya Direktur Korea International Cooperation Agency (Koica) Choi Sung Ho. Selain itu, Korsel juga membawa Direktur Economic Development Cooperation fund (EDCF) Lee Woon Chang.

EDCF adalah bentuk bantuan pinjaman yang diberikan Korsel kepada sejumlah negara. Pembahasan lanjutan ini untuk mengkaji lebih lanjut proyek Jembatan Babin, sekaligus mencari solusi bagi BP Batam dan Pemprov Kepri, ujarnya. Tidak hanya Babin, pada pertemuan tersebut, nantinya juga akan membicarakan pengembangan high technology dalam e-Government. Serta pengaturan sistem pembuangan air limbah yang ramah lingkungan di Batam.

Pembahasan sistem pembuangan limbah di Batam, terkait langkah Korsel yang mengajukan dirinya sendiri sebagai pengkaji studi kelayakan. Mereka serius dan niatnya mengkaji pembangunan Jembatan Babin. Mereka sudah menyatakan minat, semoga setelah kunjungan ini akan terjadi kesepakatan. Untuk Waste Water Treatment (sistem pembuangan limbah) sudah ada kesepakatan, jelasnya.

Selain itu menurutnya, nilai pengerjaan juga yang awalnya Rp3 triliun akan dikaji ulang. Pasalnya, lanjut Ilham, angka tersebut sudah tidak bisa digunakan pada era sekarang. Itu (Rp3 triliun) sudah lama. Jadi nanti kita akan hitung ulang. Karena bahan-bahan untuk pembuatan jembatannya pasti sudah naik, ujarnya.

Ilham menuturkan, rencananya tahap pertama pembangunan jembatan Babin akan menyambungkan Pulau Batam dan Tanjungsauh. Karena, lanjut Ilham, Tanjungsauh adalah lokasi proyek pelabuhan Transhipment senilai Rp7 triliun yang digagas BP Batam-PT Pelindo II (Persero).

Tahap selanjutnya, menyambungkan Tanjungsauh dengan Pulau Buau dan yang terakhir menghubungkan Pulau Buau dengan Pulau Bintan. Korsel juga akan melihat langsung lokasi tahap pertama di Tanjungsauh, katanya. Jembatan Babin nantinya akan menghubungkan dua kawasan FTZ yakni Batam-Bintan dengan panjang sekitar 6,7 kilometer. (ams)










  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar