Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 12 Desember 2012

Slovakia Lirik Investasi Energi dan Manufaktur

BATAM CENTRE (HK)- Kerja sama Indonesia dan Slovakia untuk enam bidang, baik energi dan manufaktur dengan nilai total US$1,4 miliar beberapa waktu lalu ditindaklanjuti oleh perwakilan negara tersebut dengan mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa (11/12).


Pasalnya, dari enam bidang kerja sama tersebut beberapa di antaranya berada di Batam, yakni pasokan listrik untuk Kawasan Industri Kabil antara PT Pembangunan Kota Batam, PT Tria Talang  Emas dan PT Kabil Citranusa dan MoU pembangunan pembangkit listrik minimum 600 MW antara BP Batam, PT  Pembangunan Kota Batam, PT Tria Talang Emas, Saratoga Group dan  Pemerintah Kota Batam.

Dubes Slovakia untuk Indonesia, Stevan Rozkopal mengatakan, negaranya tertarik berinvestasi di Indonesia karena masih banyak lokasi yang bisa di eksplore dengan peluang yang masih terbuka lebar.

Dengan lahan yang luas itu, tentunya menjadi potensi tersendiri bagi para investor untuk melirik daerah. Dan mengenai target kapan selesainya, diperkirakan pada 2018.

"Kita memang melirik proyek pembangunan pembangkit listrik di Indonesia. Teknologi kita ada untuk membangun pembangkit listrik. Apalagi dengan potensi yang dimiliki daerah ini sangat baik, berdekatan dengan Singapura dengan iklim investasi yang baik," kata Stevan Rozkopal, di gedung Marketing Centre BP Batam.

Senior Advisor PT Pembangunan Batam, Pungky BB Priambodo menjelaskan, pihaknya hadir di sini hanya untuk membahas tentang ketenagalistrikan atau pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas minimal 600 megawat hingga 1200 megawatt.

Dan presentasi mengenai pabrik semen, pihaknya bekerja sama antara PT Tria Talang Emas dengan YTL Power Seraya PTe limited of Singapore dan Konsorsium BP Batam, PT Tria Talang Emas, Saratoga Group, dan Pemerintah Kota Batam.

"Dari keterangan EMA (Energy Market Authority) Singapura, bahwa negara mereka butuh suplai listrik pada tahun 2018. Dengan demikian, kita menargetkan, nantinya suplai listrik itu bisa selesai sesuai pada tahun itu juga," kata Pungky.

Selain realisasi tersebut, kata Pungky, sebelumnya pihak Slovakia bersedia membiayai pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x60 megawat senilai US$185 juta di kawasan Kabil untuk memasok kebutuhan industri di Batam, dan pembelinya yakni Kabil Industrial Estate. Untuk pasokan Batam, pembangunannya direncanakan dimulai pada 2013, sehingga pada 2015 sudah bisa beroperasi.

Sementara itu, perwakilan Pemko Batam, Kabid ESDM Disperindag Kota Batam Amiruddin Syarief, menjelaskan, investasi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa syarat.

Di antaranya, daerah tidak mendapatkan subsidi dari Pemerintah Pusat. Kemudian ketika hendak melakukan penjualan listrik, jangan sampai menganggu pasokan listrik di daerah bersangkutan dan wilayah sekitarnya.

"Pemko Batam akan mendapatkan PAD dari beberapa sektor, mulai dari PPJ (pajak penerangan jalan), kemudian profit dari BUMD (PT Pembangunan Batam). Itu sudah pasti," katanya.

Seperti diketahui, untuk memperlancar proyek kerja sama itu, pihak Slovakia akan membuka kantor Badan Pengembangan Perdagangan dan Investasi Slowakia (SARIO) di Jakarta, yang akan beroperasi pada Februari 2013. (mnb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar