- Jumat, 21 December 2012 (Sumber : Haluan Kepri)
BATAM (HK) - Panen perdana jagung di kawasan Agribisnis Badan Pengusahaan (BP) Batam di Sei Temiang, Kamis (20/12) membuktikan bahwa lahan di Batam juga cocok dijadikan pengembangan pertanian dan perkebunan.
Selama ini, Batam terbangun sebagai sebuah daerah industri yang di dalamnya terdapat manufaktur elektronik, garmen hingga perkapalan (shipyard). Namun dalam perjalanannya, Batam juga bisa dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan perkebunan untuk memasok kebutuhan konsumen lokal.
Panen perdana jagung di kawasan Sei Temiang, bisa dijadikan langkah awal pengembangan pertanian produksi. Paling tidak kebutuhan jagung tidak perlu lagi dipasok dari luar Batam.
" Ini panen perdana, mudah-mudahan ke depan bisa lebih meningkat lagi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal," ujar Kasubdit Agribisnis BP Batam Yanuar Siregar yang ditemui di lokasi, kemarin.
Menariknya, masyarakat bisa datang langsung memetik jagung kemudian membakarnya karena sudah disediakan tungku bakar yang tersedia di gedek (gubuk) oleh pengelola. Pengelola sengaja merancang lokasi tersebut sebagai mock-up wisata agrobisnis pertama di Batam.
" Silakan masyarakat datang ke sini, bisa berwisata dengan menikmati suasana pedesaan sambil menikmati jagung bakar segar," ajaknya.
Ditambahkan Tato Wahyu, Direktur Pemukiman, Lingkungan dan Agribisnis BP Batam, jika konsep agro ini terus dikembangkan dan dikerjakan secara berkelanjutan akan mencapai hasil maksimal.
" Kuncinya optimis, ulet dan serius pasti akan mencapai hasil maksimal," imbuhnya.
Selain jagung, tanaman lainnya seperti durian, pepaya dan berbagai tanaman produksi lainnya akan terus dikembangkan secara berkelanjutan. (r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar