Sejumlah penumpang diangkut menggunakan mobil berplat hitam dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, dampak dari mogoknya ribuan taksi, Selasa (18/2). Ribuan armada taksi di Batam melakukan mogok massal menolak penambahan quota taksi Blue Bird dari semula 50 armada menjadi 75 armada. (antarakepri.com/Joko Sulistyo)
Batam (Antara Kepri) - Taksi bernomor polisi hitam, banyak berkeliaran di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, memanfaatkan momentum sopir taksi resmi yang tengah melakukan aki unjuk rasa menolak penambahan armada Blue Bird Group.

"Taksi resminya tidak ada. Semua berada di Halaman Pemkot Batam, sopirnya unjukrasa menolak penambahan armada Blue Bird," kata petugas Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Novriyanto, Selasa.

Gerai taksi resmi Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Port Taxi, tutup. Tidak ada petugas yang berada di tempat tersebut.

"Sejak pagi sudah tutup. Tidak ada satupun taksi yang beroperasi sampai unjukrasa selesai," kata dia.

Rizal, petugas Damri Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengatakan ada tambahan untuk mengantisipasi penumpang yang terlantar akibat mogoknya sopir taksi.
"Hari ini ada penambahan lima armada baru dan satu bus milik BP Batam. Sampai siang ini (15.00 WIB) semua lancar," kata dia.

Ia mengatakan, Bus Damri melayani penumpang dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke Jodoh, Nagoya, Batuaji.

"Bus milik BP Batam dioperasikan dari bandara ke Kepri Mal. Dari Kepri Mal penumpang bisa beralih menggunakan angkutan umum lain," kata Rizal.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan akan menarik bus yang diperbantukan jika Bus Damri mampu melayani semua penumpang.

"Kami hanya membantu saja, kalau sudah mampu dilayani Damri, bus akan ditarik," kata Djoko.

Sejak Selasa pagi, ribuan sopir taksi di Batam melakukan unjukrasa di Halaman Pemkot Batam. Mereka menolak penambahan armada Blue Bird dari 50 unit menjadi 75 unit dengan alasan akan mematikan taksi yang terlebih dahulu beroperasi.

Mereka mengancam terus mogok dan memarkirkan mobil-mobil mereka di sepanjang jalan depan Pemkot Batam hingga tuntutan dikabulkan. (Antara)