Lima PMA Baru Realisasikan Investasi di Batam
Logo BP Batam (antarakepri.com)
Batam (Antara Kepri) - Sebanyak lima perusahaan asing dan gabungan dengan perusahaan Indonesia merealisasikan investasi berbagai bidang pada Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, periode Januari 2014 dengan nilai mencapai 73,113 juta Dolar Amerika (AS).

"Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang manufaktur, jasa, dan perdagangan besar," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan gabungan Singapura-Indonesia, Australia-Indonesia, Malaysia-Singapura-India dan mampu memberikan sekitar 250 lapangan kerja baru bagi tenaga kerja lokal.
"Ini menunjukkan bahwa Batam tetap kondusif dan menjadi salah satu pilihan investasi bagi perusahaan-perusahaan asing dan dalam negeri," kata dia.

Selain realiasai lima perusahaan baru tersebut, kata dia, pada Januari 2014 juga ada tiga perusahaan yang sudah beroperasi di Batam memperluas usaha mereka dengan penambahan investasi senilai 113,036 juta dolar AS.

"Nilai investasi perluasan pada Januari 2014 memang jauh lebih besar dibanding investasi perusahaan baru. Perluasan tersebut mampu menyerap hampir 600 orang tenaga kerja baru," kata Djoko.

BP Batam pada 2014 menargetkan investasi asing sebesar 350 juta dolar Amerika (AS) akan masuk ke Batam.

"Negara kawasan Asia seperti Jepang menjadi target utama agar menanamkan modal ke Batam. Negara tersebut sudah pulih dari keterpurukan akibat tsunami, sehinga diharapkan akan kembali gencar berinvestasi di Indonesia," katanya.

Selain itu, kata dia, BP Batam juga berharap beberapa perusahaan mancanegara yang sudah menyampaikan keinginannya segera merealisasikan investasi di Batam untuk mendorong peningkatan realisasi investasi nasional yang ditargetkan tumbuh 15 persen.

Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan mengatakan hingga akhir 2013 lebih dari 100 perusahaan menyampaikan keinginan berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam.

  "Ada yang sudah merealisaikan investasinya. Namun sebagian besar belum merealisasikannya, karena biasanya perusahaan asing membutuhkan waktu untuk benar-benar yakin menanamkan investasinya. Keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama," katanya.(Antara)