Rabu, 26 Februari 2014 ( sumber : Kepri Antara News )
"Bidang usaha seperti perkapalan, perpipaan, penyewaan mesin industri dan perdagangan masih cukup diminati dan mendominasi dari nilai investasinya," kata Direktur Pelayanan terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, secara keseluruhan 13 perusahaan tersebut meliputi bidang industri pipa dan sambungan pipa dari besi, industri mur dan baut, jasa arsitektur dan tekhnik, jasa konsultasi manajemen bisnis, jasa pendidikan bahasa, jasa reparasi kapal masing-masing satu perusahaan.
Selanjutnya jasa penyewaan mesin dan peralatan industri, real estate yang dimiliki sendiri masing-masing dua perusahaan, pembangunan dan pengusahaan kawasan, pembangunan rumah tinggal, perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang masing-masing satu perusahaan.
"Tambahan investasi PMA baru periode Januari 2014 berasal dari Singapura, Malaysia, Italia, Inggris, Australia, Hongkong, dan China," kata dia.
Djoko mengatakan, bila seluruh komitmen investasi tersebut direalisasikan setidaknya akan memberikan lapangan pekerjaan baru pada 500 orang tenaga kerja lokal.
"Jumlah aplikasi dan nilai investasi yang akan ditanamkan dibanding periode sama pada 2013 juga mengalami kenaikan signifikan," kata dia.
Pada periode yang sama 2013, kata dia, jumlah aplikasi PMA baru yang mendapatkan persetujuan sejumlah 8 perusahaan dengan nilai investasi sebesar 11,53 juta dolar AS.
"Jumlah PMA mengalami kenaikan lebih dari 60 persen sementara nilai komitmen investasi naik sekitar 48 persen," kata Djoko.
Berdasarkan catatan BP Batam, kata Djoko, kumulatif perusahaan sejak 1971 hingga Januari 2014 telah mencapai 1.769 PMA dengan nilai investasi mencapai 6.977.595.463,83 dolar AS.
"Kawasan Batam juga terus berbenah dengan perluasan pelabuhan, perbaikan infrastruktur jalan dan perizinan agar jumlah investasi yang masuk terus meningkat dan mampu bersaing dengan kawasan serupa Asia Pasific," kata dia.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar