Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 18 Februari 2014

Garuda Bangun GMF di Batam dan MRO di Bintan

Februari 17, 2014 ( sumber : Tanjung Pinang Pos )
PESAWAT: Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia di Tanjungpinang. F-ADLY BARA HANANI/tanjungpinang pos
PESAWAT: Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia di Tanjungpinang.
F-ADLY BARA HANANI/tanjungpinang pos










BATAM – Setelah MoU dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Garuda Indonesia juga melakukan MoU investasi di Bintan. Di Batam MoU investasi pembangunan Garuda Maintenance Facility (GMF) dan di Bintan, maintanance, repair dan overhoul (MRO).

Terkait investasi dari perusahaan yang sama dengan bentuk kegiatan yang senada, Gubernur Kepri, HM Sani, Sabtu (15/2), tidak mempermasalahkan. Ditanya, apakah dengan MoU untuk investasi di Bintan, akan diikuti pembatalan di Batam, Sani mengaku tidak tahu.
“Kalau menurut dia di Bintan, lanjut dan di Batam lanjut, itu terserah mereka. Itu kan urusan mereka,” cetus Sani.
Sani mengatakan Batam sudah berkembang, sehingga perlu mendorong pembangunan di Bintan. Pembangunan bandara internasional Bintan dilakukan pihak luar, termasuk MRO. Jika MRO dibangun Garuda, maka bandara dibangun Singapura.
“Ini untuk menyasar perkembangan di daerah Bintan. Kalau turis, semua melalui Batam, kita potong bisa langsung ke Bintan. Sekaligus Garuda membuat MRO,” ungkap Sani.
Di pihak lain, Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, melalui Kasubdit Humas dan Publikasi, Ilham Eka Hartawan, tidak keberatan adanya MoU itu. Alasannya, mereka MoU dengan pihak berbeda. “MoU masih berjalan. BP Batam MoU dgn GMF dan bukan Garuda,” cetusnya.
Sementara Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, selain Lion Air yang nenjadikan Batam pusat kegiatan MRO, ada juga Garuda. “Nanti, maintenance pesawat Garuda di Batam. Baik roda dan mesin,” kata Dahlan, minggu lalu.
Sebelumnya, BP Batam-Garuda Indonesia menandatangani MoU, 7 Juni 2013 lalu. MoU ditandatangani Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja dan Direktur Utama PT GMF Aero Asia, Richard Budihadianto. Dimana, pembangunan MRO di Batam diperkirakan memakan dana 75 hingga 100 juta dolar AS.
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, mengakui kalau pihaknya akan memberikan intensif, melalui pembebasan bea masuk, untuk kebutuhan industri penerbangan. Garuda akan membangun diatas 48 hektare. Dimana, tahap awal dibangun di lahan seluas 15 hektare dan akan membutuhkan tenaga kerja antara 400-600 orang. (mbb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar