Februari 12, 2014 ( sumber : Tanjung Pinang Pos )
Singapura Undang BP Batam
Batam – Hubungan diplomatik Indonesia-Singapura belakangan ini memanas terkait penamaan KRI Usman-Harun.
Namun di sisi lain, hubungan kerja sama ekonomi tetap dijaga termasuk dengan Batam. Singapura juga mengundang Badan Pengusahaan (BP) Batam, membahas kerja sama dengan pengelola kawasan spesial ekonomi di Singapura.
Namun di sisi lain, hubungan kerja sama ekonomi tetap dijaga termasuk dengan Batam. Singapura juga mengundang Badan Pengusahaan (BP) Batam, membahas kerja sama dengan pengelola kawasan spesial ekonomi di Singapura.
Sebagaimana disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam Ilham Eka Hartawan, Selasa (11/2) kemarin, perwakilan BP Batam sedang di Singapura. Pertemuan berlangsung, tanggal 10-11 Februari. Sementara di Johor Malaysia, pertemuan berlangsung tanggal, 11-13 Februari 2014.
“Perwakilan BP Batam sedang disana. Akan dibahas kerja sama BP Kawasan dengan pengelola Spesial Ekonomi di Singapura. Termasuk dengan kawasan ekonomi lain disana,” ungkap Ilham.
BP Batam berharap, pertemuan kali ini akan banyak menguntungkan kerja sama antara kawasan bebas Batam, Bintan Karimun (BBK) dengan kawasan serupa di Singapura-Malaysia.
Pada pertemuan tahun 2013 lalu, BP Batam mendapat pelatihan untuk program promosi dan investasi dari Singapura. Bintan sendiri mendapat pelatihan mengenai penangkapan ikan.
“Karimun juga tahun lalu sudah ikut pelatihan mengenai industri maritim. Ini akan meningkatkan investasi,” kata dia.
Perwakilan BP Batam yang mengikuti pertemuan itu adalah Kepala BP Mustofa Widjaja, Deputi Bidang Pengawasan Asroni dan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.
“Pak Mustofa memberikan pemaparan terkait gagasan revitalisasi Sijori (Singapura, Johor dan Indonesia). Ini agenda tiap tahun yang keenam kali,” sambung Ilham.
Selain BP Batam, untuk pertemuan di Johor Malaysia, Pemprov Kepri termasuk dalam undangan. Diundang juga Kementerian Koordinator Ekonomi Keuangan, Kementerian Perekonomian, Kepala BKPM, Kementerian Pertanian, Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Eko Kreatif, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan dan BP Batam.
“Kan ada juga pembahasan kelanjutan perjanjian hubungan bilateral yang sebelumnya sudah disepakati,” ungkap dia.
Menurut Ilham, pembahasan hubungan itu terkait revitalisasi pertumbuhan ekonomi di Singapura, Johor dan Indonesia.
“Pertemuan bilateral RI dengan Singapura membahas kawasan FTZ sebagai bagian joint working group,” kata Ilham mengakhiri. (MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar